Power Rangersss
Al
Guys. Ad yg mau gw omongin. Besok plng sklh kumpul dlu.Vannya
Penting?Reza
2Al
Pntng.Keysa
Gue ada janji sama Rasya.Al
Bntr doang kok.Al meletakkan handphonenya. Menghela nafas pelan. Bagaimanapun juga harus segera dibicarakan.
Handphonenya bergetar. Ia mengambilnya.
Diva
Bener kok keputusan lo.Al tersenyum. Rencananya besok ia akan memberitahu hubungannya dengan Diva pada tiga sahabatnya. Ia akan menerima semua resikonya. Apapun itu.
You can do it.
Al mematikan lampu kamarnya, tidur. Memikirkan Diva pacarnya dan ketiga temannya membuatnya belum bisa tidur.
...
Hari seakan berjalan cepat bagi Al. Tak terasa bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu.
"Al, disini aja ngomongnya. Ga pake lama," ucap Keysa. Ia takut mengecewakan adiknya.
Al menoleh. Mengangguk. Berhubung kelas sudah sepi, ia bisa mengatakannya disini.
Ia melirik Diva. Diva tersenyum kecil padanya.
Berhubung meja mereka berdekatan, Vannya duduk dengan Keysa. Diva di depan mereka berdua. Sedangkan Reza dan Al tepat di kiri meja Keysa. Jadi Al tak perlu susah-susah mencari tempat berkumpul.
Al menghirup nafas. "Gue sama Diva pacaran."
Boom.
Benar yang Keysa pikirkan. Hal yang akan Al bicarakan, hubungan Al dan Diva.
"Gimana?" tanya Reza spontan.
"Gue sama Al udah pacaran, sejak seminggu yang lalu," jelas Diva.
"Beneran?! Kalian?" tanya Reza memastikan.
Al dan Diva mengangguk.
"Gue udah lama suka sama Diva. Niatnya gue mau mendam perasaan gue ke Diva. Tapi gue ngga bisa," jelas Al.
Vannya masih tak percaya. Hal yang tak pernah terbayangkan olehnya. "Tapi kalo kalian pacaran, gimana hubungan kita berlima?" tanya Vannya.
"Gue usahain, hubungan gue dan Diva ngga ngrusak hubungan kita berlima," ucap Al sungguh sungguh.
"Gue juga mau ngomong," ucap Reza tiba-tiba.
Ini apa lagi? batin Keysa.
"Gue suka sama Vannya," lanjut Reza menghadap Vannya.
Vannya membulatkan matanya. "Allahuakbar," ucapnya spontan. Kaget tentu saja.
Reza menghadap Vannya. "Terlalu ngga mungkin ya?" tanya Reza.
Vannya menggeleng. Masih spechless.
"Sorry guys. Gue harus pulang," ucap Keysa berdiri, lalu berjalan keluar kelas. Tanpa menunggu jawaban keempat sahabatnya.
"Key!"
"Keysa!" panggil Al. Tidak bisa. Ini harus diselesaikan segera.
"Udahlah Al. Besok kita jelasin. Mungkin ini terlalu rumit buat Keysa," ucap Diva yang membuat Al pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Digrees (End)
Teen FictionDia Keysa. Perempuan berambut sebahu, dengan senyum ceria. Masa-masa SMA menjadi kesibukkan dan kehidupannya. Kebahagiaan, persahabatan, semuanya. Bercampur menjadi satu kesatuan, menjadi salah satu sumber kebahagiaan. Tapi perlahan, satu persatu...