6 : Emosional

449 55 5
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Hoahmn..." Saint menguap lebar, untung saja dia pakai masker jadi tidak kelihatan.

Dia baru saja sampai di bandara Suvarnabhumi setelah melakukan beberapa tur dan fan meeting di beberapa negara.

Dia lelah, belum tidur dan juga belum mandi.

Sekarang sudah petang hari.

"Setelah ini aku tidak ada jadwal lagi kan Mak?" Tanya Saint meyakinkan jadwal kerjanya hari ini. Dia memanggil Jennie dengan sebutan Mak.

"Nggak ada!"

"Besok dan beberapa hari kedepannya aku libur kan?" Lanjutnya bertanya.

"Iya, sudah berapa kali sih kamu tanyakan? Bosan tahu dengarnya!" Omel Jennie seraya menghitung pertanyaan yang sudah sering kali dia dengar.

11. Sudah 11 kali Saint menanyakan pertanyaan yang sama dalam rentang waktu yang tidak berapa lama.

Saint tertawa nyengir.

Di belakang mereka ada Mean dan Plan yang sedari tadi terus cekcok. Tuh orang emang jarang akur.

Mean, Mark dan Plan juga bekerja di dunia entertainment. Ada dua lagi anggota baru mereka, yaitu Title Kirati Puangmalee dan Gun Napat Na Ranong. Pria romantis yang sama buayanya dengan Mark Siwat mesum. Karena sama-sama buaya, mereka pun menjadi sangat akrab.

Di depan sana ada Gun yang sudah sibuk bercengkrama dengan handphone di tangannya. Dia sedang video call dengan keluarganya. Dia memang seperti itu, selalu memberi kabar kepada keluarganya dalam setiap waktu. Pria baik sopan nan bucin Title.

"Tuh, cewek mu dah datang!" Ucap Plan bernada kesal kepada Mean. Dia menunjuk pacar Mean dengan dagunya.

Mean tersenyum tampan melihat pacarnya yang sudah setengah jam ini menanti dirinya.

Sebelum Mean pergi, dia mengusak kasar rambut Plan.

Plan berdecak kesal, dadanya terasa sesak dan tempat yang Mean sentuh tadi terasa panas. Seharusnya dia tidak boleh jatuh cinta kepada Mean yang sudah punya pacar ditambah lagi Mean itu straight.

"Si pendek galau!" Ledek Mark tertawa yang membuat rasa kesal plan bertambah parah.

Plakkk!
Plan menabok kepala Mark, sekalipun Mark itu lebih tua darinya, dia tidak peduli.

Plan mempercepat langkah kakinya, dia berlari menyusul Gun yang sudah jauh di depan.

Saint melihat sebentar kemesraan Mean dengan pacarnya. Kemesraan Mean mengingatkan dia dengan masa lalu, masa dimana dia masih memadu kasih dengan pria yang selalu tersimpan di hatinya.

"Kamu sudah menolaknya kan?" Tanya Jennie kepada Saint saat mata Jennie melihat wanita cantik tertawa kecil dengan Mai.

"Sudah! Aku juga sudah mengatakan kalau aku tidak tertarik dengan wanita!" Jelas Saint santai seraya menarik kopernya.

"Uhhukk uhhukk..." Jennie tersedak minuman, dia baru tahu kalau Saint tidak menyukai wanita. Jika hal ini tersebar, bisa gempar satu negeri.

Saint memberikan tissue untuk Jennie.

Jennie mengambilnya dengan mata yang menelisik tajam iris abu-abu Saint karena kontak lens.

"Apa?" Tanya Saint tak berdosa.

"Kenapa kamu baru mengatakan hal sepenting itu padaku? Lalu kenapa selama ini kamu selalu menolak main drama dan film BL jika kamu sendiri tidak tertarik dengan wanita!" Maki Jennie tidak tahu tempat.

You Know Me Too Well - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang