Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
"Apa alasan mu menjadi artis?" Tanya Meen random kepada Saint yang setahu dia saint itu tidak suka menjadi sorotan.
Mereka duduk di kursi di tepi lapangan basket setelah lelah bermain basket.
Meen sedang minum air mineral.
"Agar dia bisa melihatku dimanapun dia berada. Agar dia juga tahu kalau aku baik-baik saja sekalipun dia tidak ada lagi di sisiku!" Jelas Saint yang dipahami oleh Meen.
"Yang sabar yah!" Ucap Singto sambil menepuk pundak Saint guna memberi energi positif untuk Saint. Sedari tadi Singto sudah ada diantara mereka.
Saint hanya mengangguk, dia bersyukur teman-temannya selalu memberi dia support apapun keadaannya.
⏩⏩
Attha sudah datang. Dia sekarang sudah berdiri di hadapan Perth.
"Selamat siang pak!" Sapa dia ramah kepada Attha.
"Siang Saint!" Sahut Attha juga ramah.
Perth menoleh kepada Saint yang duduk di sisinya. Dia tidak jadi menyudahi makannya.
Entah kenapa Saint merasa perkataan Attha tadi membuat dia dan Perth akward. Dalam hatinya Saint, dia merutuki Attha.
"Kamu siapa?" Tanya Perth lirih, dia mencoba meraih tangan Attha, Attha segera menggenggam erat tangan Perth.
Jakun Saint naik turun, dia menelan ludah.
"Dia siapa bang?" Tanya Perth kepada Attha, Perth sudah berdiri.
"Dia mahasiswa Abang, namanya Saint Suppapong! Memangnya kenapa? Dedek kenal?" Jelas Attha yang membuat Saint menghela nafas kasar.
"Pulang bang! Bawa dedek pulang bang!" Pinta Perth panik. Dia sungguh malu bertemu dengan Saint di saat keadaannya seperti ini.
Saint terdiam. Di sedang berpikir apa salahnya sehingga Perth tidak mau bertemu dengannya. Dia punya salah apa?
Attha bingung tapi dia menuruti keinginan Perth mengingat Perth yang sudah mendung.
"Pak, boleh aku bicara dengan Perth! Sebentar saja!" Pinta Saint menghalangi langkah kaki Attha. Attha melihat Perth, tampak jelas dimatanya Perth menggeleng. Dia memegang erat tangan kanan Attha.
Suara itu semakin membuat Perth yakin kalau pria itu benar-benar Saint dan hal itu semakin membuat dia ingin segera menghilang dari sini.
Attha mengusap lembut kepala Perth.
"Maaf ya, Perth nya tidak mau!" Respon Attha yang membuat Saint langsung bersimpuh di hadapan Attha. Saint tidak peduli dengan harga dirinya. Persetan dengan orang-orang yang melihatnya maupun gosip sialan yang sebentar lagi ada namanya di sana.
Saint menempelkan telapak tangannya, dia memohon kepada Attha.
"Tolong lah pak... Izinkan aku bicara dengan pria yang aku cintai!" Mohon Saint berusaha untuk tidak menangis.
Attha tercenung.
Setelahnya dia kembali melihat Perth yang terus menggeleng. Attha mencium dahi Perth guna menenangkan Perth yang kalut.
"Dedek kenal dengan Saint?" Tanya Attha lembut.
Bibir Perth bergetar, dia ingin mengatakan tidak tapi kata itu sangat sulit terucap dari mulutnya. Menyangkal Saint sama saja menyangkal cintanya kepada Saint.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know Me Too Well - End
FanfictionSaintPerth Area atau SonPin Area ♥️ ⏩ LGBT area☠️ so, HOMOPHOBIA dilarang mendekat. ⏩Area dewasa🔞 ⏩Kapal hantu bertaburan ☠️, jangan harap kapal benar berlayar disini. ⏩TYPO & kata yang hilang bertebaran. ⏩ Update tergantung ide dan suasana hati. ⏩...