4 : Hurt

559 66 5
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Tahun baru nanti enaknya kita kemana?" Tanya Mark yang paling antusias menanti tahun baru.

Mereka nongkrong di cafe tempat Perth kerja.

"Pattaya!" Ucap Zee menyumbangkan ide.

"Pattaya lagi! Bosan!" Imbuh Meen malas. Mereka duduk di meja yang melingkar. Makanan di meja mereka tinggal sedikit.

"Kalau begitu ke Phuket!" Sambung Tay yang merasa idenya menarik.

"Jangan kepantai, aku sudah bosan!" Keluh Meen jujur, dia memang sudah bosan main ke pantai.

"Bagaimana kalau kita ke Chiang Mai?!" Timpal Tu ikut memberikan ide. Dia melirik teman-temannya, sepertinya teman-temannya tidak tertarik.

"Bagaimana kalau ke danau?" Ucap Saint asal dari pada tidak bersuara.

"Danau yang mana?"

"Danau buatan di Bangkok!" Respon Saint untuk pertanyaan Mark, setelahnya Saint melempar manik hitamnya kepada Perth yang sibuk melayani pelanggan cafe. Dia cemburu melihat Perth tersenyum ramah kepada pelanggan tapi dia bisa apa, dia tahu senyum Perth hanya untuk memenuhi tuntutan kerja.

Saint sengaja merekomendasikan danau buatan supaya Perth bisa ikut mengingat tahun baru Perth tetap masuk kerja walaupun hanya sampai sore.

"Boleh! Kebetulan aku dengar tahun baru nanti ada konser di sana!" Terang Mark tidak masalah dengan lokasi pesta tahun baru mereka.

"Bagaimana Meen?" Tanya Mean seraya menyedot minumannya. Dia sengaja meminta pendapat Meen terlebih dahulu mengingat Meen yang suka menolak mengeluh.

Meen hanya menggerakkan Alis matanya, dia setuju.

"Kalau kamu Joss?"

"Aku ikut saja, dimana ada Fah tempat apapun jadi!" Ujar Joss sembari merangkul pinggang Fah. Singto mendadak pura-pura muntah. Tidak percaya dia begitu juga dengan Mean dan Saint. Tapi dua orang itu diam saja, sebab mereka belum menemukan bukti nyata.

Sedangkan Fah tersipu malu.

"Kamu yang booking tempatnya yah Saint!" Ucap Mean mengingat Saint yang memberi ide. Saint hanya mengangguk, dia tidak keberatan.

"Zee, besok kamu jadikan menemaniku pergi ke salon?" Kata Tu mengingatkan Zee.

"Ee..." Jawab Zee singkat yang membuat Mark heran. Mau-maunya Zee menemani Tu ke salon mengingat betapa lamanya Tu kalau sudah ke salon, bisa jadi barang rongsokan jika menemani Tu ke salon. Dia tahu karena sudah pernah mengalaminya, kapok dia.

"Aku ikut yah!" Sambung Fah yang di sambut hangat oleh Tu, senang dia karena ada teman wanita, jadi bisa diajak ngobrol ketika di salon nanti.

⏩⏩

"Capek?" Tanya Saint kepada Perth yang sudah selesai bekerja.

Perth mengangguk.

"Tapi karena ada kakak, rasa capeknya jadi hilang!" Kata Perth tersenyum cerah menggombal pacarnya. Terkadang dia memang genit kepada pacarnya.

Saint tersenyum simpul. Pacarnya ini memang suka menggombal. Dia membenahi pakaian Perth yang sedikit berantakan terus berlanjut kerambutnya.

Perth membiarkan saja apa yang Saint lakukan kepada dirinya.

Dia tatap lama-lama Saint yang dimatanya terlihat sangat tampan. Bagi Perth, Saint adalah pria paling tampan di seluruh semesta.

Cup!
Perth mencium singkat bibir pink Soft Saint, dia lupa kalau saat ini mereka lagi di depan cafe yang sudah tutup.

You Know Me Too Well - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang