5. Slept Over

21 9 51
                                    

❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖❖

                      ❖❖❖❖❖❖

Hening, begitulah yang terjadi sejak 20 menit yang lalu. Meski 3 person yang berada di sana masih membuka sepasang mata mereka, namun percakapan tidak juga dimulai. Tak satupun dari mereka tampak berniat membuka bibir mereka untuk berucap.

Chunae, satu-satunya wanita yang berada di sana hanya sibuk mengusap kening pria tua yang berstatus sebagai ayahnya yang sekarang terbaring di ranjang empuk. Sesekali ia menarik napas, setidaknya ia sudah cukup lega karena telah menemukan ayahnya, meski penyakit yang diidap oleh pria itu tampaknya sedang menyerang kembali.

Ditatap ayahnya yang mulai memejamkan mata itu dengan khawatir, tak luput rasa bersalah yang terus merundungnya. Di lain sisi, Sunwoo yang menyandarkan punggungnya di sisi dinding tampak menatap sembari melipat kedua tangannya.

"Kau serius tak ingin membawanya ke rumah sakit?"

Chunae terdiam, hanya menunduk tanpa menjawab maupun menatap sang penanya yang sekarang berjalan menghampirinya. "Sebaiknya kita bawa saja, Chunae-ya," Sunwoo menggenggam tangan Chunae perlahan. Setelah saling menatap dan menghiraukan keberadaan seorang lagi yang berada di sana, Chunae memberi senyum dan gelengan kepala.

"Tidak apa, appa hanya perlu minum obat"

Begitulah mereka akhirnya bercengkrama, menyisakan Jisung yang hanya dapat menyimak kata demi kata yang keluar dari mulut keduanya. Tatapan sayu entah mengapa tersirat dari bola matanya, yang kemudian ia alihkan menuju jam dinding yang terus berdetak.

"Ini sudah larut"

Entah mengapa ia berucap seperti itu. Jujur saja, ia juga tak tahu akan berucap seperti itu. Sunwoo dan Chunaepun menatapnya serius setelah mendengarnya. Jisung tahu itu, namun ia lebih memilih untuk menghindarinya dengan berpaling.

"Anu...." Chunae kemudian bangkit dari posisi duduknya.

Jisung menyatukan genggaman kedua tangannya, "Ada apa?" Ia ucapkan itu tanpa menatap Chunae yang tampak ragu untuk melanjutkan ucapannya. "Jika kau mau berbaik hati, bolehkah aku dan ayahku menginap di sini malam ini saja?"

Jisung tampak terkejut, begitu juga dengan Sunwoo. Dagu Jisung tampak sedikit jatuh, membuat kedua bibirnya terbuka untuk beberapa detik. Ia hanya menatap Chunae dengan raut bingung.

"Chunae-ya, apa maksudmu? Kau ingin menginap di sini? Daripada itu, lebih baik kita bawa appamu ke rumah sakit, lalu kau dapat pulang" Sunwoo tak setuju, itu jelas dari raut wajahnya.

Chunae terdiam, ia tahu apa yang dimaksud Sunwoo. Membawa ayahnya ke rumah sakit, lalu pria itu yang akan membayar seluruh biaya yang ada. Terdengar sangat bijak dan dermawan, namun Chunae tak suka cara itu. Bukannya tak bersyukur, bukan juga tak ingin membawa ayahnya berobat. Tak lain karena hal itu hanya akan membuat Chunae merasa dirinya begitu rendah.

"Oke? Aku akan menelpon rumah sakit sekarang" Sunwoo mengeluarkan ponselnya, namun secepat mungkin Chunae merebutnya. "Bukankah sudah kukatakan tidak perlu, Sunwoo-ya?" Chunae berusaha mempertahankan senyumannya, namun rasa tak enak hati itu tetap terlihat dari rautnya. Sunwoo akhirnya terdiam karena sedikit terkejut, lalu menerima kembali ponselnya.

Jisung membuang napasnya kasar, "Ya ampun, kenapa kalian malah bertengkar sekarang?" Satu alisnya terangkat, menatap keduanya dengan raut kesal. "Kalian bukan anak kecil, bukan?" Sunwoo mendecih, tentu saja ia tak terima dengan perlakuan Jisung itu. Chunae yang menyadari itupun segera menyenggol lengan Sunwoo dengan sikunya, agar temannya itu tak bertindak yang aneh-aneh.

Salah satu sudut bibir Jisung tertarik, ciptakan senyuman yang benar-benar membuat Sunwoo geram. "Bagaimana? Kalian ingin terus bertengkar, lalu kutinggal saja?" Jisung menelengkan kepalanya, memasang wajah tak peduli.

Alien {Han Jisung - SKZ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang