B1L

126K 6.5K 415
                                    

~Kiss Taste~
...


DuAgH!!

Aksa pria berusia 18 tahun itu kini hanya dapat meringis kesakitan ketika punggungnya harus menghantam dinding cukup kuat.

Dirinya yang kini tengah berada di dalam sebuah toilet sekolah dengan beberapa siswa lainnya nampak tengah melemparkan buntalan tisu kearahnya.

Tiga orang, dan dua diantaranya yang kini tengah mengganggu Aksa, sementara yang seorang masih berdiri dibelakang dan masih tak bergeming.

Aksa bukannya tidak ingin melawan ia ingin, sangat ingin berteriak dan memukul orang orang itu sekuat mungkin jika ia bisa.

Sayangnya keadaan selalu membuat Aksa berada pada posisi sebagai korban yang tak berdaya, tanpa bisa melawan.

'Lalu bagaimana dengan melaporkan pada guru?'

Memangnya respon apa yang kalian harapkan?
Mereka akan memberikan hukuman pada pembully-pembully itu?

Jawabannya tidak!

Semua keluh kesah itu hanya akan berbuah sia sia.
Entah sudah berapa kali, Aksa selalu memberitahu wali kelasnya, entah sudah berapa kali pula ia berurusan dengan para pembullynya itu.

"Kenapa kau tidak bicara ha?!" suara seorang dari mereka yang bernama Reno, membuat Aksa sedikit merapatkan kepalanya, sebagai respon tubuhnya yang kini tengah ketakutan.

Aksa masih terdiam, nafasnya sangat berat bahkan untuk sekedar bersuara.

"Mungkin dia haus?" ujar Vian seorang yang lain dari mereka.

Ketika mendengar ucapan itu, orang yang sejak tadi berdiam diri dibelakang, seseorang yang sangat Aksa hindari, perlahan mulai bereaksi.
Dengan langkah tenang ia berjalan mendekati Aksa...

"Lo beneran haus?" suara rendah itu kini mulai mengusik telinga Aksa.

Namun Aksa tak menjawab pertanyaan itu...

Diantara ketiga orang itu Aksa merasa sangat takut pada Sean. Dialah penyebab semua ini terjadi.

Sean mencengkram kedua pipi Aksa membuat kedua kontak mata diantara mereka disisi lain tatapan ketakutan Aksa dan sisi lainnya tatapan elang milik Sean.

Sean kemudian memaksa Aksa untuk meminum minuman soda yang sedari tadi ia pegang...

"Lo haus kan? Jadi jangan menolak kebaikan gue!" ucapnya dengan seringai sembari terus mencekoki Aksa dengan minuman kaleng bersoda itu hingga membuat Aksa tiba-tiba tersedak dan air soda itu tersembur hingga mengotori seragamnya dan Sean.

"Uuohok!! Ohok!! Hok...hhh..."

Tubuh Aksa lantas terjatuh dengan batuk akibat tersedak masih dirasakan olehnya.

"Sial!!" cecar Reno yang terkejut

"Sean!" sahut Vian yang juga sama sama terkejutnya.

Melihat Aksa yang masih tersungkur di lantai..
Tak membuat Sean iba sama sekali, ia justru membawa Aksa tiba tiba ke dalam salah satu bilik toilet dengan menarik seragamnya yang membuat lehernya juga ikut terasa tercekik.

Sean lantas melempar tubuh Aksa hingga ia membentur bilik toilet dan kembali meringis kesakitan. Sean menutup bilik itu.

Detik selanjutnya yang Aksa rasakan hanyalah hawa dingin yang menusuk ketika aliran air shower dalam sekejap membasahi tubuhnya.

BULLYING IN LOVE [BL.VER]  [HIATUS]] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang