~Kelegaan dan Kehilangan~
...."Aksa.... Bunda bawakan makanan untukmu"
Suara lembut diiringi dengan pintu terbuka menamakan seorang wanita dengan tatapan lembut memasuki ruangan sembari membawa sepiring makanan."... Terima kasih... Bunda..." Aksa nampak tersenyum tipis, namun raut wajahnya nampak kembali murung dengan tertunduk lesu.
Beberapa saat yang lalu...
Dibalik remang remang cahaya jalanan Bunda Anna yang senantiasa setia menunggu didepan panti berharap ia mendapatkan kabar dari keberadaan Aksa...
Namun yang ia temui justru Aksa yang berjalan seorang diri menyusuri jalan trotoar dibawah remang cahaya lampu jalanan sontak saja Bunda Anna bergegas berlari untuk segera memeluk Aksa dengan erat... Aksa dapat merasakan tubuh Bunda Anna kimi bergetar dekapannya pun kini tak kala eratnya seperti tali..
"Maaf... Maafkan Bunda Aksa..." ucap Bunda Anna penuh penyesalan..
"Seharusnya bunda tidak pernah berkata seperti itu padamu...""Aksa juga minta maaf... Maaf tidak bisa menjadi seperti yang bunda harapkan..."
Bunda Anna meletakan piring makanan disamping nakas, ia lantas duduk disamping ranjang Aksa berbaring.
"Hari ini banyak sekali yang telah terjadi... Baik kau maupun bunda... Semuanya seakan seperti terjadi begitu cepat"
Aksa nampak tak bergeming, ia hanya masih tertunduk.
Sampai kemudian Bunda Anna memegang tangan Aksa membuatnya seketika terkejut. Hingga kedua matanya kini menatap wajah Bunda Anna yang terlihat sendu menatap Aksa...
"Bunda akan selalu mendukung semua keputusanmu, jadi jangan pernah merasa kau snedirian lagi... Makanlah" Bunda Anna lantas mengusap lembut tangan Aksa sebelum ia beranjak pergi dari ruangan Aksa, menyisakan Aksa yang masih terpaut pandangannya pada pintu yang sudah tertutup kembali.
....
"Bagaimana keadaan Aksa?" tanya Nenek Suri yang sedari tadi menunggu diluar dengan Anggita
"Dia hanya kelelahan... Kurasa membiarkannya istirahat untuk saat ini adalah hal yang terbaik" ucap Anna.
"Syukurlah... Kalau begitu sebaiknya kami juga pulang" ucap Nenek Suri
"Terima kasih karena sudah membantu mencari Aksa... Dan maaf atas semua yang terjadi" ucap Bunda Anna menunduk menyesal.
"Hmp... Aksa sudah nenek anggap seperti cucu sendiri... Jadi tidak ada yang perlu disalahkan"
"Kalau begitu kami permisi"
"Hati hati..."
Bunda Anna melihat kepergian Nenek Suri dan Anggita yang menaiki mobil sebelum akhirnya melaju pergi meninggalkan panti asuhan.
Selama perjalanan baik Anggita ataupun Nenek Suri nampak saling hanyut dalam pikiran masing masing.
"Ibu...."
"Ya ada apa?"
"Soal Aksa...."
"Ada apa soal Aksa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING IN LOVE [BL.VER] [HIATUS]]
Romance[FINISHED AUGUST, 31 2023] [TAHAP REVISI] Tubuh kecil itu kini terhantam tepat mengenai dinding toilet sekolah, pupil matanya yang nampak membulat dan suara parau yang sudah gemetar. Disaat tubuhnya hampir tumbang tangan kasar itu sudah mencengkram...