B6L

52.7K 4.3K 186
                                    

~Sebuah firasat~
....

Tubuh yang ramping bahkan untuk ukuran seorang pria SMA,
dengan kulit putih dan lembut layaknya seorang gadis.

Sean tak habis pikir bahkan ia tak menduga bahwa Aksa memiliki tubuh sebagus dan secantik ini.

Penis kecil yang nampak telah basah,
tentu saja ukuran itu masih jauh jika dibandingkan milik Sean, yang ukurannya 3 kali lipatnya, bahkan setiap wanita yang ia tiduri dulu selalu ketagihan dibuatnya.

"Apa benar begini?"

Sean lantas mengoleskan pelumas pada tangannya untuk melakukan penetrasi sebelum ia melakukannya.

"Ah!! Ehg..." Aksa sedikit tersentak ketika sesuatu yang dingin memasuki bagian belakang tubuhnya.
Mendengar lenguhan Aksa, Sean kembali tersenyum.

Dari satu, kemudian menjadi dua, dan akhirnya tiga jari yang telah masuk kedalam.

Membuat Aksa kembali melenguh.

"A-hh!!"

Ketika Sean rasa cukup, ia menarik kembali jari miliknya...

Didalam laci ia mengambil sebuah alat kontrasepsi untuk dipasangkan pada penis miliknya, tentu saja Sean selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap melakukannya, dan juga menghindari hal hal yang tak diinginkan lainnya.

Awalnya Sean agak kesulitan karena ternyata ukurannya sedikit lebih kecil dari miliknya, membuatnya sedikit memakan waktu namun akhirnya Sean bisa memakai benda itu dengan baik sebelum akhirnya ia mengoleskan sebuah pelumas pada benda miliknya.

Sean lantas mengarahkan perkakas miliknya itu kearah sarang Aska, dan dalam beberapa kali dorongan membuat Aksa memekik kuat.

"AAHCK!! HAH... ha.... Sa-kit..."

Namun Sean tak menghiraukan rintihan Aksa, ia justru semakin masuk kedalam sarang Aksa, hingga

Pluk!

Semuanya kini telah masuk kedalam diri Aksa

"Ahh!! Hah..." Sean mendesah kuat,
"Heh....." Sean nampak tersenyum, ketika merasakan sensasi baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Sebelum akhirnya Sean mulai menggerakan tubuhnya, menyisakan Aksa yang sedari tadi hanya dapat merintih.

.....

Sementara itu Leona mencoba menghubungi Aksa namun tak dapat ia mendapatkan jawaban yang ia harapkan.

Di sisi lain Vian dan Reno nampak tengah bersantai dengan Vian yang tengah menyisip puntung rokok miliknya seusai bermain bersama para bunny girl yang saat ini tengah tertidur pulas di ranjang.

"Kira kira Sean bagaimana ya?"

"Mau coba liat saja keadaannya?"

"Oke tapi tunggu bentar."

"Oke."

Vian kembali menyelesaikan menghisap puntung rokoknya.

BULLYING IN LOVE [BL.VER]  [HIATUS]] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang