~Terbawa arus~
...Suara motor yang kini terhenti didepan sekolah.
Wajah Sean yang pagi ini terlihat seperti seseorang yang tak cukup tidur."Sean!!" suara pekikan Reno sontak mengalihkan pandangan Sean.
Kedua sejolinya itu lantas berjalan mendekati Sean,
"Muka lo kenapa? Pucat amat?" tanya Reno yang mengamati wajah Sean.
"Semalam gue ga bisa tidur nyenyak" ujar Sean dengan memijat pelipisnya yang masih terasa berat.
"Pagi Sean" suara lembut gadis yang kini sudah berjalan kearahnya sontak mengejutkan Sean.
"Pagi Ren" jawab Sean nampak tersenyum tipis kearahnya.
"Kau kelelahan Sean? Wajahmu nampak sedikit pucat" ucap Irene mencoba memeriksa keadaan Irene.
"Cuma kelelahan kok Ren tenang aja..." ucap Sean dengan membiarkan tangan Irene mengusap dahinya lembut.
"Jika kau sakit, istirahat di ruang kesehatan aja Sean"
"Iya..."
"Kalau begitu aku duluan ya" Irene melambaikan tangannya sebelum akhirnya berjalan menjauh dari tempat itu.
Sean lantas berjalan menyusuri koridor, namun ia tidak langsung ke kelas melainkan berbelok ke kantin, awalnya ia ingin makan sesuatu.
Sean kemudian melihat sosok yang seketika membuat seringainya kini terukir kembali pada bibirnya, dan seketika tujuan awalnya ia ke kantin menghilang ketika kedua matanya mendapati sosok Aksa disana.
"Heh..."
Reno dan Vian yang melihat hal itu sedikit heran...
"Sudah lama kita tidak bermain dengan si cupu..."
Sean berjalan mendekati Aksa yang juga tengah menyantap bakso yang ia pesan untuknya makan entah kenapa Aksa merasa lapar dan menginginkan sesuatu yang berkuah untuk dia makan.
Namun sebelum Aksa menyendok kuah bakso itu sesuatu tiba tiba menumpahi makanannya dari atas.
Membuat Aksa reflek berdiri dari meja membuat bakso itu berbalik dan memumpahi seragam Sean
"Ah!!" Aksa benar benar terkejut sesaat setelah ia menyadari Sean telah berdiri di depannya
Sean yang kesal seketika menarik kerah seragam Aksa.
"BRENGSK!!!" ucap Sean dengan nada meninggi
"A-aku tidak sengaja... Ma-maaf Sean tolong jangan pukul aku!" Aksa berusaha melepaskan cengkraman tangan Sean yang menarik seragamnya membuat lehernya tercekik.
Sean lantas mendorong kasar Aksa hingga membuatnya terhuyung beberapa langkah.
Sean melepas seragam miliknya menyisakan sisa kaos putih polos miliknya.
"Bersihkan ini sebelum bel masuk berbunyi" titah Sean.
Aksa masih terdiam untuk beberapa saat
"Dengr gak?! Woi dungu!"
Mendengar suara Sean yang meninggi sontak membuat Aksa terperanjat sebelum akhirnya ia mengambil seragam Sean dan dibawanya pergi untuk dibersihkan.
"Aah! Sial" Sean kembali mengumpat
Dikamar mandi Aksa hanya sibuk membersihkan seragam yang kini telah terkena kuah bakso meninggalkan sebuah noda kecoklatan disana.
Ketika Aksa masih membersihkan seragam milik Sean seseorang tiba tiba masuk ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING IN LOVE [BL.VER] [HIATUS]]
Romance[FINISHED AUGUST, 31 2023] [TAHAP REVISI] Tubuh kecil itu kini terhantam tepat mengenai dinding toilet sekolah, pupil matanya yang nampak membulat dan suara parau yang sudah gemetar. Disaat tubuhnya hampir tumbang tangan kasar itu sudah mencengkram...