Prolog

90 8 1
                                    


Sepasang kedua mata indah yang menatap dirinya didepan cermin terlihat sangat cantik. Dengan balutan kebaya putih yang sedikit terbuka menampikkan bahu putih mulusnya. Wajahnya yang biasanya polos diubah menjadi cantik dan naturan menambah kadar kecantikannya bertambah. Membuat siapa saja terpanah akan kecantikannya.

Tok, tok

Ketukan dipintu membuat dirinya menengok melihat siapa yang datang. senyum manis dibibirnya mengembang saat melihat siapa yang mengetuk pintunya.

"Cantiknya anak Mami." Crystal dan Bimo mendekat kearah anaknya yang berbalut kebaya.

"Mami, Papi." Miya membalas pelukan Mami dan Papinya dengan erat. Bahkan air matanya pun mengalir dengan sendirinya.

"Kok nangis sih anak Mami." Crystal menghapus air mata anaknya.

"Udah mau nikah masih aja cengeng. Nanti make up nya jadi luntur loh kaya kopi." Ledek Bimo. Menjawier hidung Miya.

''Mami." rengek Miya memajukan bibirnya yang berwarna pink rose.

"Hehe. Udah jangan mayun aja bibirnya. Sekarang kita kedepan yuk acaranya udah mau dimulai tuh." ajak Bimo kepada Miya dan Crystal.

Bimo dan Crystal berdiri dimasing-masing kedua sisi Miya. Sekali lagi Miya menarik napasnya dan tersenyum. Ini adalah awal mula dimana dirinya akan menjadi istri dan membangun keluarga yang mungkin tidak pernah dia impikan sebelomnya.

Maka dari itu sebelom semua dimulai dia mesti harus siapin mental kuat untuk menghadapi suami yang absurdnya tersebut. Dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan bersamanya semoga kelak mereka bisa bahagia hingga hayat.





To be countinued.

HorimiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang