Tebak-tebakan

2 1 0
                                    


Hori sedang berkumpul di Rumah  Rakka yang sepi hanya ada pembantu dan penjaga rumah karna kedua orang tuanya sedang berlibur. Katanya sih mau buat adek lagi buat Rakka padahalkan Rakka gak mau punya adek cukup Rakka aja anaknya tidak dengan yang lain. Rakka juga selalu berdoa semoga seperma papanya tidak ketemu dengan sel telor Mamanya. Agar Rakka tidak punya adek sampai Rakka lulus, menikah punya anak, jadi kakek, punya cucu dan cicit anak kurang ajar emang Rakka doanya gak baek.

Karna gabut dirumah yang ditinggal Bundanya terus yang sedang mempersiapkan pesta acara nikahannya dengan ibu mertuanya Tante Crystal jadilah Hori mendekam di rumah Rakka tidak lupa mengabari Zio juga.

Hori memakan kacang polo kakinya dinaikan di meja tanpa mau membuka kaos kakinya yang berwarna pink. Walau Hori cowok tapi dia pencinta warna pink mulai dari kamar tidurnya, bed cover, bahkan boxernya pun berwarna pink. Karna warna pink memberikan kesan perpaduan jantan dan feminim katanya.

"Zi delivery pizza. Kasian anak gue kelaperan." Hori melempar handphonenya ke muka Zio yang sedang chatan bersama gebetannya.

"Sakit bangsat." Zio mengusap-usap wajahnya yang terkena handphone Hori.

Hori menggibas-gibas tangannya menyuruhnya Zio cepat memesan Pizza.

Zio tampang kesel karna Hori mengangunya yang sedang chatan dengan gebetannya pun memencet nomor delivery.

"Yah delivery Pizza Hut bisa dibantu." ucap mbak yang diseberang sana.

"Mbak saya mau pesen Pizza ukuran jumbo tiga mbak." balas Zio.

"Baik. Toppingnya mau rasa apa?" tanya mbaknya lagi.

"Rasa yang sudah mati hidup lagi ada gak mbak." ujar Rakka.

"Maaf adanya rasa Meat Monsta, Pepperoni Jalapeno, dan American Favourite."

Zio melirik Hori."Lu mau rasa apa?" tanya Zio.

"Rasa cinta gue tak pernah sirna untuk Miya." sahut Hori masih memakan kacang atom digengamannya.

"Rasa semuanya mbak." Putus Zio.

"Okay Pizza jumbo tiga dengan toppin Meat Monsta, Pepperoni Jalapeno dan America Favourite masing-masing satu ya kak." ulang mbak tersebut menyebut pesanannya kembali.

"Mbak-mbak tambahin juga menghilangkan mantan dari hati dan pikiran." Rakka mendekatkan mulutnya ke handphone Hori yang sudah dijauhkan dari Zio.

Zio meraup wajah Rakka dan mendorongnya membuat Rakka nyungsep kebelakang.

"Pantat imut gue." Hori tertawa melihat Rakka yang nyungsep.

"Puas lo, senengkan melihat temen menderita." ucap Rakka melakonis.

"Gimana Rak nyium lantai bisa diemut sama digigit gak." ledek Hori.

"Pastinya enak lah apa lagi bisa ditiban." timpal Zio.

"Enak pala lo gede yang ada pantat imut gue bengkok nih." Hori menendang pantat Rakka yang menungging.

"Monyet." Hori dan Zio semakin keras menertawakannya. Rakka emang paling sering kena bahan bully oleh kedua teman laknatnya ubtungnya Rakka mempunyai hati yang sabar dan lapang dada saat dianiyaya oleh mereka berdua.

HorimiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang