Boxer Pink

6 1 0
                                    


Miya dan Hori berkeliling menjelajahi semua toko pakaian disemua tempat dari mulai kecil dan besar. Hanya untuk membeli boxer pink kesukaan suaminya itu.

Miya mengistirahatkan pantatnya dikursi panjang.

"Hor kita istirahat dulu yah, kaki aku sakit keliling terus." kata Miya menselonjorkan kakinya.

Hori berjongkok didepannya membawa kaki Miya ke pahanya. Membuat muka Miya memerah saat Hori memijit kakinya apalagi mereka sedang di pusat perbelanjaan yang sedang rame pengunjun banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

"Hor malu banyak yang liatin kita." bisik Miya menundukan pandangannya.

"Masih sakit kakinya." tanya Hori memijit kaki istrinya seperti tidak peduli dengan mereka yang melihatnya.

Miya mengelengkan kepalanya."Udah enggak."

"Yakin."

"Iya." Hori mengulurkan tangannya ke Miya.

"Kita jalan lagi yah. Kalo kaki kamu masih sakit bilang sama aku." ujar Hori mengandeng tangan istrinya.

Mereka pun berkeliling kembali. Hingga matanya melihat satu toko pakaian yang belom mereka masuki. Mereka pun masuk kedalam mencari celanan yang Hori inginkan.

"Siang kak, bisa dibantu." kata pelayang tersebut.

"Siang, mbak saya mau cari celana pria disebelah mana yah." tanya Miya kepada pelayan.

"Mari kak saya anter." mereka mengikuti pelayan didepannya.

Banyak berbagai macam pakaian pria yang berjejer digantung. Mulai dari t-shirt, kemeja, celana bahkan pakaian dalam.

"Mbak ini ada yang warna pinknya gak." tanya Hori menunjuk salah satu boxer yang berwarna hitam.

"Ih, Hori." Miya mencubit pinggang Suaminya.

"Sebentar yah kak saya cariin dulu."

"Makasih mbak."

Tak begitu lama pelayan tersebut membawa lima belas celana berwarna pink kepada mereka. Mata Hori bersinar saat melihat celana yang diinginkannya.

"Mbak saya mau borong semuanya. Tapi yang warna pink semua yah jangan ada warna lain." Hori menyodorkan celana pink kearah pelayan.

"Hor, kenapa banyak banget belinya. Yang dirumah masih ada belom kamu pakai semua." ujar Miya ke suaminya.

"Buang aja." enteng Hori tidak peduli dengan boxer yang dirumah.

"Enak banget sih kalo ngomong, dikira belinya pakai daun apa." gerutu Miya.

"Ini kak total semua pesanannya." pelayan tersebut memberikan cek pembayaran kepada suaminya.

Karna penasaran dengan semua total pembayaran Miya dengan cepat merebut cek dari tangan suaminya.

"Maaf mbak ini gak salah total semuanya." tanya Miya masih belom percaya dengan total harga pembayarannya.

"Gak kak itu sudah semua kita hitung totalnya."

"Kenapa sih yang?" tanya Hori melihat total harga yang belom sempat dia lihat.

"Satu boxer berapa harganya mbak." tanya Miya lagi.

"50 juta kak."

"Hah, 50 juta." beo Miya.

"Mahal banget mbak, dikaki lima aja kita bisa beli sampai 20 cody." sambungnya yang masih belom percaya dengan harganya.

HorimiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang