Zio dan Rakka menari layaknya orang india dengan tangan dan kaki digerakan kesana-kemarih.Sedangkan Hori didepannya yang memadu lagu dan dasi dikepalanya seperti film india yang sering dia tonton.
"Chalte chalte yunhi ruk jaata hoon main bethe bethe khani kho jaata hoon main kehte kehte hi chup ho jaata hoon main. Kya yahin pyar hai, kya yahin pyar hai." Hori dengan tangan keatas dan kepala digoyangkan.
"Haan yahin pyaar hai, haan yahin pyar hai." Zio dan Rakka berbarengan mengikuti gerakan Hori yang didepannya begitu pun siswa yang lainnya. Ikut menari nari layaknya difilm india.
Miya memutar bola matanya bosan dengan sebelah tangan yang di dagunya. Beda lagi dengan Vika teman sebangkunya yang ikut-ikutan bernyanyi mengikuti lirik Hori dan kedua temannya. Membuat Miya mendengus kesal karna Vika ikut-ikutan.
"WOI GANTI LAGU." teriak Diki ketua basket.
Hori, Zio dan Rakka memberikan jempolnya sebagai jawaban Ok.
Hori langsung naik kemeja guru bersama penghapus papan tulis ditangannya sebagai mikrofonnya.
"Baik lah saudara-saudara saya akan mempersembahkan lagu buat kalian yang lagi pada putus cinta, galau, sakit karna mikirin tidak punya utang atau besok mau dijemput oleh malaikat maut." tutur Hori seperti pembawa acara koser.
Zio dan Rakka bertepuk tangan Diki mengebuk-gebuk meja. Begitupun seisi kelas yang sudah gaduh oleh suara tepuk tangan.
Vika juga tak mai ketinggalan dia pun ikut bersorak ria sepertielihat konser tv.
"Dan ini lagu saya persembahkan untuk bini saya yang sedang duduk dibangku pinggir dengan bibir yang minta di cipok sampai mampus." Hori mengedipkan sebelah matanya ke Miya yang ingin muntah.
"Dj mainkan." perintah Hori ke Rakka yang sudah siap dengan peralatan Dj seala kadarnya.
Rakka mengesek buku tulis dan botol minum sebagai mixernya. Earpon kecil ditelinganya dengan satu tangan menutupi kuping dan tangan satunya lagi mengesek buku tulis seperti mengesek kaset yang sering dimainkan oleh seorang Dj.
"Senyummu sungguh menawan wajahmu ayu rupawan
Kemana-mana memandang
Hanyalah dirimu yang selalu terbayang." suara merdu Hori membuat semua seisi kelas ikut bernyanyi."Ayaya." seru mereka semua.
"Hatiku tergoda." Kata Hori lagi.
"Ayaya."
"Sungguh mempesona."
Hori mendekatkan penghapus papan tulis ke bibir Zio agar ikut bernyanyi.
"Ayaya saat memandangmu hatiku bergetar." ucap Zio dengan suara pas-pasannya.
Miya memijit telinganya yang mulai sakit oleh suara Hori dan kedua temannya. Miya bangun dari bangkunya dia ingin keluar kemana aja yang bisa nenangi telinga dari suara aneh-aneh tersebut.
Tapi belom sempat kakinya sampai pintu tangannya sudah ditarik oleh Hori. Hingga badannya berhenti dan menengok ke Hori yang mengengam tangannya.
"Tujhe dekha to yeh jaana sanam
Pyaar hota hai deewana sanam
Tujhe dekha to yeh jaana sanam
Pyaar hota hai deewana sanam
Ab yahan se kahan jaaye hum
Teri baahon mein mar jaaye hum."Miya mencoba melepas tangannya dari Hori tapi Hori malah menarik tubuhnya hingga Miya berada dipelukan Hori.
Tangan Hori sudah melingkar dipinggang langsing Miya dan tangan yang satunya lagi ditautkan kedepan jika diliat mereka seperti sedang berdansa didalam kelas.
"Suit...suit." Indra mensiul saat melihat pasangan tercouple aneh ini.
"So sweet." ucap Vika menangkup mukanya dengan dua tangannya. Saat melihat teman sebangkunya yang sedang bermesraan dengan Hori.
"SIKAT BRO, JANGAN KASIH KENDOR." teriak Zio. Dengan tangan keatas dan diputar-putar.
"Ini lah pasangan sahrokan air dan aishawer." Rakka pun ikut menimpalinya.
Hori memutar-mutar tubihnya dengan Miya yang dipelukannya.
"Humko humise chura lo
Dil mein kahin tum chupa lo
Humko humise chura lo
Dil mein kahin tum chupa lo
Hum akele kho na jaayen
Door tumse ho na jaayen
Paas aao gale se laga lo." Hori terus saja bernyanyi dan tak lupa gerakan lincah langkah kakinya kekiri dan kekanan.Miya pun tidak bisa bekutik karna pelukan Hori yang erat ditubuhnya. Jadi mau tidak mau Miya mengikuti setiap langkah Hori yang kadang kekiri kekanan bahkan Hori mengajak Miya berputar-putar. Membuat Miya pusing kepalanya oleh gerakan Hori yang absurd.
Saat tubuhnya sudah berenti oleh gerakan Hori. Miya mengambil gerakan melepas tubuhnya tapi yang namanya tenaga cowok lebih unggul dari tenangannya. Sia-sia saja Miya melepas tubuhnya dari dekapan Hori seakan Hori tidak rela jika Miya lepas dari dekapannya seperti Miya ini mainan kesayangannya.
Mata Hori menatap tajam mata Miya bahkan bahkan hidung mereka bersentuhan. Miya juga bisa merasakan deru napas Hori diwajahnya yang berbau mint. Membuat dirinya hampir terlena oleh aroma Hori.
Cup
Hori mencium pipi Miya didepan seisi kelas membuat matanya melotot kearah Hori yng sudah ngacir kabur duluan. Bahkan seisi kelas yang gaduh menjadi lebih gadu lagi oleh sikap kurang ajar Hori yang mencium pipinya.
"Allahu akbar mata gue ternodai." Rakka menutup kedua matanya langsung.
"Subhanallah walakuata illabila mimpi apa gue semalem." Zio menjedotin palanya ke botol minum.
Muka Miya memerah sampai ke tubuhnya saking malunya dia. Bahkan palanya sudah menfeluarkan tanduk yang siap untuk di tancepin ke ginjal Hori sampai ke akar-akarnya.
''Temen gue udah gak suci guys." Vika pun sama menunjuk Miya dengan jarinya.
"HORI ANAK SETAN, ANAK MONYET MATI LO SINI DITANGAN GUE." teriak Miya mengejar Hori.
Seisi kelas mentertawakan sikap mereka yang seperti Tom and Jerry kartun yang tidak bisa akur sampai sekarang. Gak tau sampai kapan mereka akurnya cape kadang liat mereka kejar-kejaran mulu udah kaya nonton film india aja. Mungkin film sinetron ditv kalah sama mereka berdua yang sering dijuluki pemain sinetron monyet dikejar pisang itu yang sering Zio dan Rakka ucapin setiap mereka melihat temannya Hori dikejar Miya.
Dengan berakhirnya Hori yang selalu dapat jambakan mautnya Miya yang membuat rambut-rambutnya ingin lepas dari sarungnya. Miya ini walau badan kecil kurus kaya orang cacingan tapi tenanganya gak nanggung-nanggung kuat banget. Kalo bertanding sama Sumo Hori yakin Miya pemenangnya secara Hori aja kalah tanding sama tenanga Miya yang superzuper keju coklat berapa lapis ratusan.
******
Crystal menaro kopi buatanya dimeja duduk disamping suaminya Bimo yang sedang menonton pertandingan bola.
"Slurpp." Bimo menyuruput kopi buatan istrinya.
"Pih, Papi yakin kalo Miya akan menyetujui rencana kita." tanya Crystal tidak yakin.
Bimo menaru kopinya kemeja."Mami tenang aja Papi yakin kok Miya mau." Bimo menyakinkan Crystal.
"Udah Mami gak usah takut. Percaya sama Papi." lanjutnya.
"Ya Pih. Semoga saja berjalan seperti ke inginan kita." ucap Crystal menyandar palanya ke bahu suaminya.
To be countinued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horimiya
Teen Fiction(follow and vote sebelum membaca) berkisah tentang Hori dan Miya sepasang remaja seperti langit dan lautan yang selalu ada saja perdebatan diantara mereka berdua. Hori yang seneng sekali menjaili Miya sudah seperti makan sayur tanpa jagung buatan bu...