1.Diajak nikah?!

13.9K 690 35
                                    

Bagaian mana yang menurut mu lucu selama semasa hidup mu?

Melihat teman terjatuh dari sepedah? Melihat temanmu menangisi mantannya yang kurang ajar padahal tidak ada cakep cakepnya sama sekali? Melihat mantan mu menederita selepas berpisah darimu? Melihat adik kecil mu menangis karena permennya kamu ambil?

Jika dari salah satu pemaparan diatas jawaban mu adalah iya, selamat. Hidupmu normal.

Mengapa?

Karena kini, menurut gadis yang tengah berdiam diri didepan kaca kini bagian terlucu semasa hidupnya adalah sekarang.

Nama gadis tersebut adalah Putri Adjeng atau kerap di panggil Ajeng, wanita singel usia 25 tahun dengan karier yang bagus . Dua bulan yang lalu, tanpa aba aba seorang lelaki menawarinya untuk melakukan pernikahan.

Ajeng kembali memejamkan matanya, mengingat bagaimana lucunya ia mengira laki laki yang tengah menunggunya dibawah hanya lelucon

FLASHBACK ON

"SERIUSAAAN? DEMI APA SIH JENG PARAH BANGET LUCKYY!"

Ajeng mengangguk dalam tangisnya, sore ini adalah hari yang sial baginya. Iya sial, baru saja ia memergoki kekasihnya tengah berselingkuh dengan wanita lain. Padahal kekasihnya itu pengangguran, beban, hobinya morotin uang Ajeng tapi berani beraninya dia selingkuh.

Sinting? Jelas!

"Parah sih jeng, terus lo diem ajaa??!"

Ajeng meringis, menatap ketiga temannya yang berada di hadapannya. Mencoba melihat lihat suasana caffe siang ini. Sudah lewat jam makan siang sih jadi tidak terlalu rame, tapi tetap saja jawaban yang akan muncul dari mulut Ajeng akan membuat ketiga temannya serta dirinya menjadi pusat perhatian.

"Keknya sih dia diem aja"

Ajeng menatap Cinta dengan senyum lebarnya, dari mereka berempat Cinta adalah orang yang paling peka terhadap ketiga temannya yang lain. Dapat membaca raut wajah ahh tidak lebih tepatnya fikiran karena tebakan Cinta selalu sama seperti isi fikiran mereka.

"APAAAAA?!" teriakan Wulan dan Tantri membuat Ajeng meringis

Udah deh gue pasti bakalan dihujat abis abisan sama merekaaaa batin Ajeng tidak enak

"Bego!"

"Stupid!"

"Sok sabar!"

"Sok suci!"

"Bangsat!"

"Setan!"

"Iblis!"

"Tai kucing!"

Ajeng meminum minumannya sembari mendengar kedua temannya mengumpat dirinya. Yaa mau gimana yaa, dirinya juga bingung tadi harus bagaimana.

Mau di samperin? Duh sama saja mempermalukan diri, mana Ajeng tidak memakai masker.

Mau ribut ditempat? Helauuu, ributin cowok gak tahu diri seperti itu? Yakelez malu sama jabatan Ajeng di rumah sakit dong

"Ajeng juga bener kok gak buat keributan, beban kaya Lucky mah butuh Ajeng bukan Ajeng yang butuh dia"

Mendengar pembelaan Cinta kepada dirinya, Ajeng menatap kawannya itu sembari menaikan kedua jempolnya tidak lupa dengan senyum bahagia.

Wulan menggigit bibirnya, gemas. Gemas dengan Ajeng yang sok kuat "Anjing!" Umpatnya sekali lagi "Bangsat kek Lucky awas aja lo terima lagi, besoknya kalo sampe ruang rawat anak ada lowongan kepala ruangan itu ulah gua yang bunuh Ajeng kemaren" lanjut Wulan yang membuat Ajeng melotot kesal sedangan Cinta sudah terkekeh geli

[KCT.6] Perfect Couple (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang