6.giat pertama Ajeng

6K 512 17
                                    

Pagi itu terlihat kediaman Raden nampak sedikit rame. Iya, rame karena adanya Ajeng yang selalu sibuk dan kisruh beres beres sana beres beres sini. Ajeng kini tengah sibuk menunggu bolunya matang dari oven sembari memainkan ponselnya. Sedangkan Raden, tengah sibuk mengisi ransel.

Kediaman Raden untuk properti dan alat alat dapur lainnya sudah tercukupi, itu semua berkat keluarga Ajeng yang mengatakan akan memberikan kado pernikahan berupa perlengkapan rumah tangga. Raden sempat menolak, namun tidak dengan Ajeng yang semangat 45 menerima itu semua. Kata Ajeng lumayan, daripada mereka harus mencari dan akan adanya perdebatan karena perbedaan selera jadi lebih baik jika mereka mendapatkan kado saja.

"Mas, ini aku udah dapet jadwal giat deh buat besok" kata Ajeng yang meninggalkan ovennya menuju Raden yang tengah menyusun isi ransel di sebelah meja makan

Raden membersihkan tangannya, kemudian menerima ponsel Ajeng "Ohh ini, volly tiap senin sama senam bersama tiap jumat"

"Volly?" tanya Ajeng meyakinkan

"Hmm, kenapa?"

Ajeng sedikit meringis kemudian menatap kedua tangannya nanar "Tangan, ucapkan selamat memerah yaa besok" sedih Ajeng

Melihat tingkat Ajeng yang aneh membuat Raden terkekeh pendek sembari menggelengkan kepalanya geli "Kamu gak bisa main volly dek?"

"Bisa!" Saut Ajeng tidak terima

"Tapi tetep aja ada efek sampingnya tangan aku bakalan merah"

Raden mengangguk, memaklumi hal tersebut. Apalagi Ajeng bekerja sebagai ners kepala ruangan di rumah sakit, yang dimana hampir memakan seluruh waktunya jelas sekali Ajeng jarang melakukan olahraga tersebut yang dimana jika Ajeng melakukannya sudah dipastikan kedua tangan mulus Ajeng akan memerah.

"Mas, besok aku pulang giat beliin aku kopi bubuk yang dipasar itu yaa"

"Lah? Kok kopi?"

Ajeng tersenyum lebar "Buat aku luluran"

✨✨✨

"Eh mas aku gak tahu dimana letaknya lapangan"

"Yaa aku anter dek, nanti pulangnya juga kamu telfon aku aja"

Ajeng tersenyum lebar, kemudian mengangguk "Aku giat abis ashar mas, sekarang mas mau ngapain dulu? Masih ada yaaa lumayan 30 menitan"

Raden mengendikan bahunya, bingung juga mau apa karena kini dirinya tengah memakan singkong goreng colek sambal buatan Ajeng sembari menonton televisi. Dirinya baru saja sampai rumah 10 menit yang lalu setelah selesai melakukan latihan tembak dan nanti akan dilanjut lagi setelah abis ashar yaitu korve sore. Maka dari itu, Raden mau mengantar Ajeng.

"Kamu siap siap gih, kan 30 menit lagi. Kamukan siap siapnya seabad"

Ajeng melotot kesal, kemudian melempar asal tisu yang ada di meja ruang tamu kearah Raden yang tengah rebahan di karpet depan telvisi "Asal!"

Raden terkekeh, kemudian melanjutkan acara makan sembari menonton televisinya yang sempat terganggu "Sana siap siap, jangan medok medok kamu cantik walau cuma pake liptint sama cream siang mu itu"

Mendengar perkataan Raden, sontak saja Ajeng tertawa "Mas!" Pekiknnya yang membuat Raden mengangkat sebelah alisnya "Kamu tau dari mana sih!" Lanjutnya masih dengan tawa

"Heh, mata kamu gangguan? Itu di cream kamu ada tulisannya yaa. Yaa malem lah yaa siang lah yaa sabun lah apalah itu banyak banget terus juga yang buat dibibir yang cair cair aku search di google namanya liptint yaa!"

Lagi dan lagi, Ajeng kembali tertawa. Seniat itu Raden setelah ia kerjai bahwa liptint itu selai strawberry dan kini sepertinya Raden sudah tidak bisa ia tipu lagi.

[KCT.6] Perfect Couple (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang