20. akhir kisah ini

9.5K 562 69
                                    

On Mulmed : Teaster Perfect Couple by Cacing di Perut

Raden menarik rambutnya cukup kencang, perkataan Ajeng terus terngiang ngiang dibenaknya. Rumah dinas yang biasanya rapih kini sudah acak acakan bukan main.

Andai saja ada Ajeng disini, sudah dipastikan Raden akan dimarahi abis abisan. Mata Ajeng akan melotot gemas dengan tangan kanan yang membawa sapu seakan siap menyabet Raden kapanpun.

Ini sudah seminggu dari Ajeng meminta bercerai darinya, sudah tiga minggu dari kejadian Ajeng dirumah dinasnya. Dan baru dua bulan menjelang tiga bulan sedikit pernikahan mereka.

Raden kembali menarik nafasnya dalam, mengingat bagaimana dengan jahatnya ia menutupi semuanya dari Ajeng.

Hari itu, saat Raden mengunjungi Ajeng ingin sekali Raden menceritakan semuanya. Semuanya tanpa ada yang ditutupi, serta bagaimana rasa penyesalan Raden.

Namun apalah daya, Raden malah mendengar permintaan bercerai dari Ajeng.

Apakah Ajeng berfikir bercerai dari seorang tentara mudah?

Bukan karena itu saja, tapi karena Raden sudah mencintai Ajeng.

Bodoh memang dirinya tiga minggu yang lalu.

Seharusnya, Raden tidak lagi menanggapi Dian ketika Dian mencoba menghubunginya kembali. Seharusnya Raden sadar, alasan Dian bekerja di jakarta adalah untuk merusak rumah tangga Raden dan Ajeng.

Waktu itu, Dian menyadari bahwa yang mengantar Ajeng bekerja adalah Raden. Setelah Dian melihat Ajeng masuk ke dalam rumah sakit, tanpa menunggu lama Dian menghampiri Raden dan masuk kedalam mobil tanpa permisi.

Raden terkejut? Jelas. Raden tidak bisa bohong jika rasa sayang dan sakit hati akan gadis yang ada dimobilnya itu masih ada. Namun, lebih mendominasi rasa sakit hatinya.

Keduanya saat itu terdiam, namun sorot mata Raden bukan lagi sorotan mata sayang, melainkan emosi kepada gadis dihadapannya.

Namun dasarnya Raden bodoh, akhirnya Raden luluh pada tatapan menyedihkan Dian.

Raden tahu, saat konser Ajeng melihatnya bersama Dian. Ia pergi kekonser tersebut bukan karena permintaan Dian, melainkan Raden mengikuti Ajeng dan melacak lokasinya. Dan disitulah Ajeng menemukan Raden tengah bersama Dian.

Bukannya tidak mau meninggalkan Dian, tetapi saat Raden akan meninggalkan Dian, gadis tersebut akan berteriak dan membuat Raden malu. Maka dari itu, Raden mengajak Dian saja untuk melihat Ajeng.

Raden kira, Ajeng akan pulang kerumah setelah melihat itu. Memakinya, atau memukulnya bahkan beradu mulut dengannya. Apalagi Raden mendiamkan Ajeng sebelumnya karena masih tidak dapat menyesuaikan kondisi antara kehadiran Ajeng dan Dian.

Brengsek memang.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil semua jadwal jaga dan piket, menggantikan beberapa temannya yang tidak bisa. Sebisa mungkin Raden ingin menenangkan diri dengan menjaga jarak dengan Ajeng dan saat waktunya pas ia akan kembali berbicara dengan Ajeng.

Ternyata hal tersebut salah.

Belum lagi Ajeng yang memergoki adanya Dian dirumah dinas mereka. Raden sudah sering kali menyuruh Dian pulang dari rumah dinas tersebut, tetapi Dian tidak mau dan mengancam akan berteriak dirumah dinas Raden.

Dan lagi, Raden mengalah.

Senyum Raden selalu muncul ketika mendapat pesan dari pos jaga adanya makanan kiriman dari Ajeng, namun senyumnya harus luntur ketika kembali kerumah dinas. Harapannya adalah bertemu dengan Ajeng, bukan Dian.

[KCT.6] Perfect Couple (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang