Prolog

21 14 5
                                    

Seorang gadis dengan rambut berkepang dua itu tengah menatap langit dari atas rooftop.
Hari sudah gelap, namun Dinda masih ada di dalam sekolahnya.
Entah apa yang gadis itu lakukan sendiri disini, yang pasti Dinda tidak berniat untuk pulang.

Ia lelah. Sangat lelah.

Setetes air mata mulai berjatuhan dari mata indahnya.
Boleh kah ia mengeluh pada Tuhan?.

"Kenapa Tuhan tidak adil pada-ku?"

Dinda sudah berada pada ujung gedung tinggi itu.
Selangkah kaki saja dapat membuat nya jatuh ke bawah .

BRUUUUKKK...

ADINDA||On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang