-Happy reading-
Jangan lupa Vote ⭐️ dan FollowSeperti biasa, malam-malam begini Dinda menghabiskan waktu untuk belajar.
Belajar sudah menjadi rutinitas Dinda sebelum tidur.
Jika Dinda sedang malas, paling tidak ia akan membaca buku pelajaran atau mungkin sekedar baca novel.
Dinda sangat suka novel.Karena olimpiade akan diadakan kurang dari satu bulan lagi, Dinda harus lebih giat belajar.
Ia harus bisa membanggakan sekolahnya, membuat orang-orang yang meremehkannya bungkam.
Ia juga ingin membanggakan papa dan mama nya.Ngomong-ngomong tentang orang tua, Dinda jadi sedih. Tadi pagi ia bertemu papanya didepan lobby apartement dan diantar oleh papanya.
Dan sekarang, ia jadi merindukan mamanya.Namun cepat-cepat Dinda menepis pikiran itu.
Ia harus fokus belajar.Ting..
Suara notifikasi dari aplikasi untuk berkomunisi memecahkan konsentrasi Dinda.
Dinda meraih ponsel nya dan melihat siapa pengirim pesan tersebut.
0858xxxxxxxx-
'Simpan nomor gue. Rey."Dinda bergumam membaca pesan singkat tersebut.
Ternyata itu Rey.Dinda segera membalas pesan dari Rey.
-Adinda Rosarie
'Okey Rey.'
Read.Balasan dari Dinda hanya dibaca saja oleh Rey.
Sedangkan Dinda kembali melanjutkan kegiatan belajarnya.Disisi lain disebuah gedung bernuansa abu-abu, segerombolan anak laki-laki muda sedang bersantai dan menghabiskan waktu bersama.
Ada sekitar lima orang laki-laki remaja sedang berkumpul disana.
"Wedewww yang kepilih ikut olimpiade." Goda Aji.
"Anak pinter biasalah," Balas Satria.
Sedangkan yang digoda hanya diam tak peduli sambil mengscroll timeline media sosial nya.
"Denger-denger, lu se team sama si anak nerd kelas mipa satu itu?" Tanya Rion.
"Bocah nerd mana yon?" Tanya Aji penasaran.
"Itu yang kemaren nabrak Bevan." Jawab Satria.
"Buset jahat banget kalian, sekata-kata ngatain orang culun." Celetuk Aji.
"Weh bukan gue anjing, emang kata orang-orang dia nerd kan?" Sanggah Rion sambil mengeluarkan asap rokok nya.
"Ya sih."
"Emang bener Rey lo se team sama dia?" Lanjut Aji.Rey hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dimana Bevan? Laki-laki itu hanya diam menatap langit di balkon gedung itu sembari mengesap vape nya.
Bevan dan Rey itu sama. Sama-sama irit bicara.
Mereka mengeluarkan suara seperlu nya saja.drettt.. drett..
Getaran ponsel milik Bevan yang ada di atas meja membuat lamunan Bevan buyar.
Ia menganggkat ponsel tersebut malas setelah melihat siapa penelpon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA||On Going
Fiksi RemajaCerita tentang Adinda Rosarie. Gadis dengan sejuta kenangan pahit dan menyedihkan. Gadis yang tidak pernah mengenal apa itu Cinta. Hingga akhirnya ia datang, memberi warna pada kehidupan Dinda yang abu-abu. - Cover cr°pinterest.