It Was Always You - Heart's Bet

457 78 36
                                    

Disarankan dengan sepenuh hati untuk membaca chapter sebelumnya 😂😂😂😂


Update...







Updtae...






Update...





Ready??




Happy Reading

-------------------

"Tunggu sebentar, kau? Akan tinggal sendiri?" Valentina memandang mencela ke arah Demi ketika wanita itu mengajukan pertanyaan dengan nada keraguan yang cukup besar.

"Kenapa semua orang selalu saja mengeluarkan nada seperti itu padaku?" Ia menggerutu sehingga Demi yang tengah mengganti popok Bryan -anaknya- tertawa kecil dan memberikan kecupan dari jauh.

"Maafkan aku, Bebe. Tapi ini memang sangat aneh, mendengar kau ingin tinggal sendiri." Demi memberikan alasan.

"Memangnya kenapa?" Valentina bertanya tak terima

"Sangat aneh karena kau seorang Montez, kau mempunyai mansion luas dengan empat lantai dan puluhan kamar-"

"Itu punya Sebastian." Potong Valentina lalu menarik napas panjang, ia mendekati Demi dan memainkan tangan kecil Bryan dan melihat bayi kecil itu menyemburkan ludahnya.

"Aku ingin merasakan hidup sendiri. Selama ini aku selalu tinggal sendiri pada saat perjalanan bisnisku, dan itu membuatku sadar aku menyukai hal itu." Ia memberikan alasan kepada Demi yang sekarang mengangkat Bryan dan berjalan menuju kursi goyang.

"Oh, aku lupa memberitahumu seseuatu." Valentina berjalan lalu duduk di sofa kecil yang ada di kamar Bryan.

"Sesuatu apa?" Demi memandang sahabatnya itu.

"Hermano memintaku untuk bekerja di kantornya." Wanita itu mengatakan sambil mengerutkan wajahnya.

"No ways." Seruan tak percaya Demi mendapatkan anggukan kepala dari Valentina.

"Yeah, No ways."  Ulangnya.

"Tapi ada keuntungan kau bekerja disana, Vale-" Kerutan di hidung Valentina membuat wanita yang tengah menyusui anaknya itu tertawa.

"Tidak ada keuntungannya sama sekali aku bekerja disana." Gerutu Valentina. Demi berdecak kecil. "Kau bisa kembali dekat dengan Tobias."

Valentina mengangkat wajahnya dengan penuh keterkejutan, tanpa bisa ia tahan ia tertawa nyaring membuat Bryan yang tengah menyusu tersentak kaget. Demi dengan segera menenangkan anaknya tersebut sembari memberikan pandangan mengecam.

"Aku tidak ingin berdekatan dengan pria itu." Valentina berkata kepada Demi.

"Bebe, tanpa kau sadari kau selalu berdekatan dengan pria itu."  Balas sahabatnya itu tanpa ampun.

Demi adalah orang yang mengetahui bagaimana perasaan Valentina yang sebenarnya. Well, kemungkinan besar semua orang tah terkecuali Hermano. Valentina tidak bisa membayangkan bagaimana tanggapan kakak laki-lakinya itu jika tahu, adik perempuannya menyimpan perasaan untuk sahabatnya.

"Itu hal yang sangat aku hindari." Ia menggerutu, Demi memberikan pandangan tak percaya.

"Kau berencana pindah kemana?"tanya Demi ketika mereka telah beralih untuk duduk di area ruang makan Demi yang minimalis tapi penuh warna beberapa saat kemudian, wanita itu meletakkan cangkir teh di hadapan Valentina dan menarik kursi untuk duduk.

"Aku belum tahu." Valentina mendesah pelan sambil mengaduk tehnya.

"Aku belum mengetahuinya, aku sedang mencari tempat yang sesuai." Valentina mengangkat bahunya sambil berpikir keras

It Was Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang