It Was Always You - Move On or Stay?

432 82 25
                                    

Update...








Update..








Update...








Ready??








Happy Reading

----------

"Baiklah, aku akan mengatur tentang ini bersama orang kontruksi." Tobias baru saja meletakkan gagang telepon di tempatnya ketika pintu ruang kerjanya terbuka tanpa ada pemberitahuan.

"Apakah kau tahu Valentina keluar dari rumah hari ini?" Pertanyaan itu terlontar bersamaan dengan pintu yang menghantam dinding dan memantul. Tobias memandang pria yang masuk dengan wajah penuh kekesalan, ia menarik napas panjang.

"Selamat pagi, Hermano." Sapa Tobias, ia melemparkan pensil yang tengah dipegangnya lalu menumpahkan seluruh perhatiannya kepada Sebastian.

Tobias harus menunggu beberapa menit dan memperhatikan sahabatnya itu berjalan mondar-mandir, ia memandang sambil berpangku tangan.

"Wanita itu benar-benar keras kepala." Gerutu Sebastian. Tobias berdecak kecil. "DNA memang tidak pernah salah."

"Apa katamu?" Sebastian berhenti berjalan, dan menatap pria yang tengah duduk itu dengan pandangan kesal.

"Aku tidak mengatakan apapun." Tobias langsung menyelamatkan dirinya sendiri. Sebastian membuka kancing jasnya, lalu mengambil tempat duduk di kursi yang ada di hadapan meja Tobias.

"Nieva menghubungiku semalam dan mengatakan bahwa Valentina akan tinggal sendiri. Ada apa sebenarnya dengan wanita itu?" Pria itu menggerutu, satu ingatan muncul dikepala Tobias.

"Apakah kau tahu dia pindah kemana?"tanya Tobias. Sebastian menggelengkan kepalanya. "Aku mencoba menghubunginya tadi pagi, tapi dia tidak menjawab panggilanku."

"Mungkinkah?"guman Tobias.

"Mungkinkah apa?"tanya Sebastian ingin tahu, ia membuka mulutnya tapi kemudian menutupnya. Tobias menarik napas panjang lalu menggeleng.

"Aku bertemu dengan Valentina di apartemen Demi seminggu yang lalu. Pada saat aku bertanya, dia mengatakan hanya sekedar melihat-lihat." Tobias mundur dengan kaget ketika pria dihadapannya itu bangkit secara tiba-tiba.

"Aku akan mencoba berbicara dengannya." Ia mengerjapkan matanya, lalu mengejar Sebastian untuk menghalanginya.

"Kau hanya akan bertengkar dengannya, hermano." Sahut Tobias, ia mengambil kunci mobilnya dan kembali memandang Sebastian.

"Biar aku yang berbicara dengannya. Jika dia berada di tempat Demi, kau bisa tenang." Sambungnya menawarkan jalan tengah. Sebastian terdiam sejenak lalu mengangguk.

Pria itu sangat mempercayai Tobias, di masa lalu hanya pria itu yang bisa membujuk Valentina ketika mereka berdua bertengkar.

"Aku akan menunggu kabar darimu." ujar Sebastian. Tobias mengangguk, lalu berjalan menuju keluar.

Lima menit kemudian Tobias melajukan mobilnya ke arah tempat tinggalnya. Setelah pertemuan meraka yang terakhir, ia belum bertemu dengan Valentina. Wanita itu mengatakan tengah sibuk dan meminta untuk menunda apapun yang berhubungan dengan rencana bisnis yang akan akan dikerjakannya.

Tobias men dial nomor telepon wanita itu, ia mencoba menghubunginya tapi seperti biasa Valentina tidak pernah mau menjawab panggilannya. Ia menekan gas mobilnya makin dalam, agar lebih cepat tiba di apartemennya.

It Was Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang