•
•
•
•SELAMAT MEMBACA
Lelah, satu hal yang menggambarkan keadaan Axel sekarang. Setelah seharian menyusun barang, akhirnya Axel bisa menyelesaikan nya.
Axel berjalan manaiki tangga menuju kamarnya yang terletak di atas, sebenarnya Axel enggan menepati kamar itu, pasalnya kamarnya terlalu jauh dari dapur. Tapi karna perintah sang Mama, mau tak mau Axel harus menepati nya.
Setelah sampai di kamar, Axel langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Axel menarik napas pelan, lalu menghembuskan nya.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk melepas bajunya. Axel lantas berjalan mengambil Handuk yang tadi Ia jemur dibalik balkon.
Ketika hendak mengambil handuk, dirinya dikejutkan dengan sepasang mata yang tengah memperhatikan dirinya dari balik jendela Rumah depannya.
Axel refleks menutup badannya menggunakan handuk yang di pegang nya . "Mesum!! Dasar gadis gila mesum!" pikir Axel kepada seorang gadis yang tengah memperhatikan nya.
Axel pun buru-buru menutup pintu balkon, kemudian menarik tirai supaya gadis tadi tidak bisa melihat dirinya lagi.
Deg deg deg
Jantung Axel masih berdetak kencang, bisa - bisanya ada seorang gadis diam-diam memperhatikan dirinya. Bahkan saat dirinya tidak memakai baju, dan sialnya gadis tersebut adalah tetangga barunya.
° ° ° ° ° °
Maikela bener-bener seperti seorang Penguntit sekarang, karena diam-diam memperhatikan tetangga barunya.
Sudah dari tadi Maikela memperhatikan Axel, mulai dari Axel membersihkan perkarangan Rumah sampai mencuci motornya.
Maikela baru tau, ternyata kamar Maikela dan kamar Axel saling berhadapan. Saat melihat Axel hendak melepas bajunya, jantung Maikela spontan berdetak dengan cepat.
"Kyaaaaa..., itu perut kok bisa kotak-kotak sih?" jerit Maikela dalam hati.
"May, tau ini dosa, tapi sayang sekali kalo maikela gak lihat."
Deg
"Sial May ketahuan." ucap Maikela, Sekarang Maikela tampak seperti seorang maling yang tengah tertangkap basah olah pelaku .
Melihat Axel yang buru-buru menutup pintu balkon, sontak membuat Maikela merasa malu luar biasa. Karna dirinya ketahuan sedang memperhatikan Axel diam-diam.
"Mau di taruh dimana muka May nanti??" batin Maikela.
° ° ° ° ° °
Sore hari
Maikela bejalan mengendap-ngendap menuju sangat kakak yang tengah memasang bola lampu, sang Bunda yang berada disamping Maikela merasa heran apa yang tengah dilakukan anak gadisnya ini.
Maikela menoleh kesamping, memberi isyarat kepada Bunda sambil meletakkan jari telunjuknya ke depan bibir "Syutttt!!"
Setelah berada di belakang kakak nya, Maikela lantas menunjukkan senyum devil nya.
"Satu... Dua.... Ti.." Hitung Maikela dalam hati
SREKK
Melorotlah celana sang kakak, Karna ulah Maikela. "Hahahhahahahah.... ya Ampun, Kakak kenapa masih pakek bokser Doraemon itu sih!!" Tawa menggelegar tersebut berasal dari Maikela.
Dion Berbalik, menatap sang adik yang kini tengah tertawa terbahak-bahak.
"Maikela!!! Dasar adek kampet," teriak Dion kepada Maikela.
Mendengar teriakan kakaknya, Maikela lantas berlari menuju kamarnya. Tujuannya yaitu satu, agar tidak terkena amukan sang kakak.
Pasalnya Dion sangat menyeramkan saat sedang marah, Namun hal tersebut tidak membuat Maikela jera untuk menjaili Dion.
_TBC_
Axelio Ferdinan
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEIGHBOUR [HIATUS]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Kisah tentang seorang gadis yang jatuh cinta kepada tetangga barunya. Maikela Queen Sandra Seorang gadis mungil dengan tinggi 155, memiliki wajah yang imut dan polos, dengan Rona alami di pipi membuat siapa saja merasa...