Chapter 12 : Ungkapan dan penolakan

49 44 16
                                    






SELAMAT MEMBACA



Tuk tuk tuk


Terdengar suara ketukan dari jendela kamar Axel. Dia terkesiap! merasa penasaran, siapa malam-malam seperti ini mengetuk jendela kamarnya.

Axel berjalan mendekat menuju jendela. Ketukan itu kembali terdengar, ketika membuka jendela Axel sontak memelototkan matanya, terkejut.

"Lo ngapain di sini,  tengah malam seperti ini hah?" tanya Axel lirih, menatap Maikela yang tengah berdiri di depannya sambil melambaikan tangan.

Maikela nyengir, "May mau numpang bobok bentar, soalnya May takut di rumah sendirian."

"Lo kira rumah gw tempat penginapan?"

"Sebentar aja kok, sampai kak Dion pulang dari rumah temennya." jawab Maikela seraya masuk kedalam kamar Axel lalu merebahkan badannya di atas kasur.

"Benar-benar gila lo ya!" desis Axel. "Bokap sama nyokap lo kemana?"

"Bunda sama ayah lagi keluar kota. May di rumah cuma sama kak dion, tapi sekarang kak Dion lagi di rumah temenya." jelas Maikela panjang lebar.

"Terus gimana caranya lo bisa naik ke atas sini?"

"May ngambil tangga dari samping rumah Axel." jawab Maikela sambil cengegesan.

Axel hanya bisa menghela napas, pasrah dengan segala tingkah Maikela yang begitu absurd.

"Axel kalo mau tidur, sini di samping May." seru Maikela sambil menepuk kasur di sebelahnya.

Axel tersenyum sinis. "lo gak takut kalo gw apa-apain?"

"Emang Axel mau ngapain?" tanya Maikela dengan penasaran.

Axel memutar bola mata males, dirinya lupa jika Maikela memiliki kapasitas otak yang sangat kecil. Jadi bagaimana mungkin Maikela paham maksud dari ucapan Axel.

Menggeleng, Axel lantas berjalan ke arah kasur membaringkan tubuhnya di samping Maikela.

"Axel! May mau jujur soal perasaan May. kalau sebenernya May suka sama Axel," ucap Maikela di tengah keheningan.

Axel menoleh ke arah Maikela yang kini tengah menatapnya penuh harap. Tangannya terulur membelai lembut rambut Maikela.

"Jangan pernah berharap lebih dari ini May, jangan pernah!" ucap Axel dengan tegas, "gw gak mau ngecewain lo suatu saat nanti."

Mendengar itu Maikela memejamkan matanya sejenak, kemudian tersenyum sendu.

"Maikela gak akan nyerah. May akan terus berjuang buat dapetin Axel, May yakin suatu saat nanti Axel juga akan balas perasaan May!" ujar Maikela. Kemudian berbalik memunggungi Axel, memejamkan matanya menahan rasa sesak.

Tak lama kemudian dengkuran halus terdengar, menandakan bawah Maikela sudah tertidur.

Axel Menghela napas pelan, tangannya perlahan bergerak mengambil ponsel yang terletak di atas nakas, mengetik sebuah pesan untuk seseorang.

Arjuna G

Besok aku hubungin lagi ❤

Suara deringan ponsel terdengar, Axel menatap nama si penelpon kemudian mengangkatnya.

"Halo?"

"Xel. Adik gw ada disitu gak?"

"Hm, May lagi tidur sekarang!"

"Bangsat! Lo gak macam-macam sama adek gw kan?" teriak Dion dari sebrang sana.

"Gw gak ngapa-ngapain May, Yon! Lo tenang aja, gw juga gak tertarik sama Maikela."

"Awas lo! kalo sampe jilat ludah lo sendiri." ucap Dion memperingati.

"Lo mau jemput adek lo gak sih?" tanya Axel dengan geram.

"Eh, iya-iya. Lo bukain pintu depan, gw udah di depan pintu ini."

"Hm, Tunggu dulu!"

Axel berjalan membukakan pintu untuk Dion, "May ada di kamar atas. Jangan berisik, bokap sama nyokap gw lagi tidur."

"Hm, gimana cara adek gw bisa masuk kesini?" tanya Dion lirih.

"Adek lo manjat tangga, buat sampe ke kamar gw."

Dion menggeleng takjub, ada saja tingkah Maikela yang membuat dirinya menggelengkan kepala.

"Gw bawa May kalo gitu, sorry kalo adek gw ngerepotin lo." ujar Dion yang hanya di balas  anggukan oleh Axel.



_TBC_


MY NEIGHBOUR akhirnya update, yuk semuanya jangan lupa Vote dan comment.

SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR YA SEBAGAI BENTUK SUPORT KALIAN.

MY NEIGHBOUR [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang