Di restoran milik Namjoon, Seokjin datang sebagai tamu disana, ia terlihat tampan dg setelah jas yg dipakainya.
Para pegawai bahkan memuji Seokjin diam².
"Aku tidak menyangka Seokjin itu anak pemilik perusahaan ternama Korea...." bisik salah satu pegawai.
"Ya...kau benar,...mati aku kalo Jin mengingat dimana aku menghinanya sebagai gelandangan yg menghandalkan ketampanannya untuk memikat wanita.." ucap pegawai yg lain.
"Rasakan jika Jin membalasmu nanti..." ucap pegawai yg lain.
Kembali ke Seokjin, kini ia benar² dilanda kegugupan berada disana.
"Jin-ah..."
Panggilan itu membuat Seokjin terdiam di tempatnya, ia melotot kaget mendengarnya, suara yg sangat ia rindukan.
Seseorang memegang bahu Seokjin membuat Seokjin menoleh pada tangan di bahunya.
"Putraku..." ucap Wanita paruh baya yg ada di belakang Seokjin.
Keduanya kini berhadapan dg airmata di wajah masing², Wanita itu memeluk Seokjin penuh kerinduan.
"Seokjin, Putraku..." tangisnya.
"Eomma..." sahut Seokjin.
Soobin yg ikut datang pun menangis melihat pertemuan Ibu dan Anak itu.
"Annyeong...selamat malam Paman, Bibi..." sapa Namjoon membuat pelukan Ibu dan Anak itu terlepas.