11. DEJA VU

641 122 109
                                    

LOCKED OUT OF HEAVEN - BRUNO MARS
____________________________________




























































































_____________________________

Draco melihat halaman utama Daily Prophet yang masih sama dari tiga minggu yang lalu kematian dari sang legenda Harry Potter membuat semua orang terkejut masih tak menyangka bahwa lelaki yang mengalahkan pangeran kegelapan telah tewas di kecelakaan kereta di dunia Muggle. Sungguh membingungkan, itulah pemikiran dari semua orang termasuk Draco sendiri. Draco kembali meneguk kopi miliknya dengan tatapan masih fokus pada Daily Prophet yang ia pegang.

Semalam ia berdebat mati matian dengan sang Ayah yang berniat memanfaatkan kematian Harry untuk kembali merebut kejayaan dunia sihir.

"Tidakkah Ayah pikirkan bagaimana nasib Scorpius?" Ucapan Draco malam tadi pada Lucius. "Dia sudah cukup dikucilkan karena masa lalu kita dan rumor itu, ditambah dia kehilangan Ibunya salah satu penopang hidupnya. Beruntung masih ada yang mau berteman dengan Scorpius,"

Draco kembali membuka lacinya mengeluarkan tongkat milik seseorang yang sampai sekarang belum bisa ia kembalikan pada pemiliknya.

Disisi lain, Ginny sedang berdiri didepan pintu rumah dua lantai, entah gerangan dari mana tiba tiba Ginny penasaran dengan latar belakang Keluarga Besson. Ginny menekan bel rumah tersebut dua kali sampai pintu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang mungkin seusia Ginny.

Ginny dengan segera memperkenalkan dirinya.

"Saya Ginevra, saya Profesor yang mengajar di kelas Elea Besson," ujar Ginny berbohong.

Ana----Ibu dari Elea tampak mengangguk tanpa curiga karena melihat Ginny mengeluarkan Wandnya sebagai tanda bahwa ia tak berbohong. Ana mempersilahkan Ginny untuk masuk, Ginny menatap sekeliling ruang tamu dipenuhi oleh foto keluarga satu info yang Ginny dapat Elea adalah anak tunggal.

"Mungkin kedatangan..." Ana melirik Ginny bingung ingin memanggil Ginny apa.

"Panggil saja Ginny," sahut Ginny.

Ana mengangguk. "Kami minta maaf soal ketidakhadiran Elea tahun ini, Ginny," Ginny sedikit kaget mendengar ucapan Ana dia tak tahu sama sekali bahwa Elea tak hadir disekolahnya.

"Ya, itu alasan saya datang kemari ingin menanyakan alasan yang lebih jelas atas ketidakhadiran dari Elea," Ginny kembali berbohong.

"Dia sedikit sakit, mungkin dia tak bisa hadir untuk setahun kedepan. Saya juga sudah menjelaskan hal ini pada kepala sekolahnya," jelas Ana.

Ginny berdehem. "Kalau boleh tahu, Elea sakit apa? Apakah separah itu?" tanya Ginny.

Ana tersenyum. "Tak terlalu parah, kami sudah membawanya berobat. Dan Elea sedang beristirahat sekarang,"

Ginny mengangguk mengerti seraya sesekali melihat interior rumah yang tampak polos dengan cat putih. Ginny akhirnya pamit pulang pada Ana saat Ginny berjalan hendak keluar dari gerbang kecil yang mengitari pekarangan rumah Elea. Ginny menoleh ke belakang menatap jendela lantai dua yang tirainya tertutup rapat.

"Itu pasti kamarnya," gumam Ginny.

Malam harinya, Ginny kembali datang dengan mengemudikan mobil milik sang Ayah yang ia ambil diam diam, George pernah bercerita bahwa ia bersama Edmund dan Ron pernah menjemput Harry dengan mobil Ayah mereka dan Ginny juga ingin melakukan hal itu, ia ingin mengulang hal itu. Ginny mengemudikan mobil itu dan berhenti tepat didepan kamar Elea Besson, mengarahkan lampu mobil tepat ke jendela agar si empu pemilik kamar menyadari keberadaannya. Dan benar saja, tak lama jendela terbuka dan menampilkan raut wajah terkejut dari Elea Besson. Ginny mendongakkan kepala nya keluar seraya berkata.

Déjà vu: After The Battle Of Hogwarts (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang