A THOUSAND YEARS - CHRISTINA PERRI_______________________
Awal tahun keenam sudah dimulai membuat Edmund Weasley dengan semangat mengemasi kopernya pagi pagi buta tadi lalu dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama. Beberapa minggu sebelum musim panas berakhir ada yang sedikit berbeda dari Edmund Weasley, dia menjadi lebih sering tersenyum bahkan beberapa kali Edmund Weasley dan Percy menghabiskan waktu bersama sebagai Ayah dan anak berdua.
Di pagi hari, Edmund Weasley sudah melahap sarapan miliknya dengan sedikit terburu buru.
"Pelan pelan Ed, kau tak usah terburu buru. Keretanya masih lama lagi berangkat," seru Audrey istri Percy sekaligus Ibu Edmund Weasley khawatir melihat cara makan anak keduanya itu.
"Lebih cepat lebih baik, Ma," balas Edmund Weasley seraya mengunyah.
Percy yang baru saja datang seraya memperbaiki jam tangannya berseru. "Memangnya ada seseorang yang ingin kau temui sampai kau tergesa gesa seperti ini?" tanya Percy pada anaknya.
Edmund Weasley tersedak makanannya sendiri saat mendengar pertanyaan dari sang Ayah tersebut, segera ia menenggak minum dalam sekejap guna menghilang kan gatal yang menggerogoti tenggorokannya.
"Tak ada," Edmund Weasley membalas seraya tetap fokus pada makanannya yang sebentar lagi akan habis.
"Mungkin dia ingin menemui kekasihnya," Peter Weasley menyahut setelah menelan roti isi daging miliknya.
"Kekasihku yang mana? Richardson atau Besson?" tanya Edmund Weasley dengan tengilnya.
Peter Weasley mengerutkan dahinya merasa tak suka membuat tawa Edmund Weasley mengudara seakan mempertegas bahwa omongannya tadi hanya candaan semata.
"Lagipula Besson bukan tipeku," sahut Edmund Weasley mengangkat kedua bahunya cuek.
"Oh, baguslah!" balas Peter Weasley.
Sedangkan Percy, Audrey, dan Lucy saling menatap satu sama lain dengan bingung.
"Mungkin sekarang Besson sedang bersin bersin karena tanpa kalian sadari, kalian terus membicarakannya," ucap Lucy Weasley tersenyum geli.
Percy menatap kedua putranya. "Kalian berdua sedang tak menyukai gadis yang sama kan?" tanya Percy.
Peter Weasley dan Edmund Weasley menghentikan kunyahan mereka lalu bertukar pandang sejenak dan kompak menggelengkan kepala mereka dan berucap secara bersamaan.
"Tak tahu,"
"Pikiran darimana itu?!"
Edmund Weasley lalu menatap Peter Weasley lalu beralih ke Ayahnya.
"Papa tahu, Peter itu suka gadis yang hobi menghabiskan waktunya di perpustakaan membaca buku, membuat rangkuman, intinya Peter suka gadis kutu buku yang pendiam. Walaupun Besson masuk kedalam golongan orang pendiam, tapi Besson bukan kutu buku. Peter juga suka gadis yang menyayangi tanaman dan Besson itu anti tanaman. Besson juga buruk sekali di Herbologi apalagi saat ia hampir membuat satu kelas ketumpahan nanah karena ia lalai menjaga tanaman Bobutuber miliknya," Edmund Weasley tertawa saat mengingat memori tahun lalu dikelas Herbologi.
"Jadi?" tanya Audrey merasa aneh melihat perilaku puteranya.
Edmund Weasley menghentikan tawanya lalu membalas ucapan sang Ibu. "Jadi, kesimpulannya Besson bukan tipe gadis idaman Peter. Jadi tak ada alasan untuk Peter jatuh hati pada gadis bodoh dengan nilai terburuk di Herbologi itu," balas Edmund Weasley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Déjà vu: After The Battle Of Hogwarts (END)
Fiksi PenggemarNarnia × Harry Potter #4 (Kelanjutan cerita dari The Pevensie's : Welcome To Hogwarts) ❝Akhir dari penantian, dan kisah lama yang kembali dirajut ulang❞