22. DEJA VU

779 111 183
                                    

THE CALL - REGINI SPEKTOR












_______________________

Sudah beberapa menit keheningan menyelimuti keempat orang yang masih berdiri saling menatap satu sama lain. Edmund Pevensie dan Elea Huang tampak tersenyum menatap kedua remaja didepan mereka. Sedangkan Edmund Weasley dan Elea Besson tampak terpaku sampai tiba tiba Edmund Weasley menarik tangan Besson mengajaknya pergi.

"Ayo kita pergi Besson sebelum portal dari lemari itu tertutup!" ucap Edmund Weasley menarik pergelangan tangan Elea Besson.

"Hidup dengan bayang bayang kami pasti sulit kan?" Edmund Pevensie membuka suaranya menatap Edmund Weasley.

"Kau sudah tahu jawabannya!" balas Edmund Weasley.

Elea Besson melepas tarikan tangan Edmund Weasley padanya lalu menggeleng. "Aku tak mau pergi!"

"Besson!" seru Edmund Weasley dengan nada tinggi pada Besson.

"Kalian tak bisa pergi karena aku akan menutup portalnya!" ucap Edmund Pevensie menengahi sekaligus berbohong.

Portal lemari itu tiba tiba menghilang membuat Edmund Weasley terkejut karena mengira Edmund Pevensie benar benar menutup portal lemari yang menjadi satu satunya tempat untuk mereka kembali.

"Kenapa benar benar tertutup? Padahal tadi aku hanya pura pura mengancam!" panik Edmund Pevensie menatap Elea Huang.

Elea Huang menatap Edmund Pevensie seakan berkata alasan kenapa portal lemari itu benar benar menghilang.

"Oh iya. Aslan!" gumam Edmund Pevensie baru sadar.

Edmund Weasley memandang kesal lalu berjalan kearah Edmund Pevensie dan Elea Huang seraya kembali mengenggam tangan Besson. Apa mau Edmund Pevensie ini, pikir Edmund Weasley.

"Ada alasan kenapa kami datang menemui kalian," ujar Elea Huang.

"Tanpa kalian datangi kami pun masalah akan terus menghampiri kami jadi, kehadiran kalian sama sekali tak ada gunanya!" balas Edmund Weasley emosi.

"Bisa tak usah membentak Elea? Jika bukan karena Elea kau takkan bisa sampai ke titik ini," seru Edmund Pevensie merasa bahwa emosi Edmund Weasley terlalu meledak ledak.

Edmund Weasley terkekeh sinis lalu berkata. "Aku mau pulang! Sekarang!"

"Kita bicara dulu baru kau bisa pulang," balas Edmund Pevensie.

"Tak mau!"

"Oh yasudah. Ayo Elea kita kembali saja!"

"Ck. Yasudah ayo bicara!" decak Edmund Weasley kesal.

Edmund Pevensie tersenyum miring lalu berjalan kearah Edmund Weasley dan merangkul bahunya. Well, menurut Edmund Weasley pria yang mirip dengannya ini terlalu sok akrab padanya.

"Aku akan urus bocah ini," ucap Edmund Pevensie pada Elea Huang.

Elea Huang mengangguk mengerti lalu menarik tangan Elea Besson untuk pergi menjauh.

"Dia mau kau ajak kemana?" tanya Edmund Weasley pada Elea Huang yang mulai berjalan menjauh.

"Hanya berjalan jalan. Tak usah khawatir," jawab Elea Huang tersenyum tipis.

Elea Huang mengajak Besson berjalan jalan di hamparan rumput rumput ini, tampak surai coklat milik keduanya melambai lambai diterpa oleh angin. Elea Besson tampak menyentuh permukaan punggung tangan Elea Huang secara halus nan pelan.

Déjà vu: After The Battle Of Hogwarts (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang