12. DEJA VU

704 119 127
                                    


MY BLOOD - ELLIE GOULDING

______________________
















































______________________

Kelima remaja tampak berkumpul di perpustakaan, remaja laki laki yang merupakan Prefect Gryffindor tampak menatap dua orang berlawanan jenis didepannya.

Edmund Weasley dan Elea Besson.

Peter sedikit meragu. "Kau tahu siapa Elea Huang dan Edmund Pevensie?"

Elea Besson mengangguk. "Ya," Elea Besson meremat tangannya gelisah.

"Bibi kalian sudah cerita segalanya, dia yang membawaku kabur dari rumah," perjelas Elea Besson.

Elea Besson dengan jubahnya yang tampak klimis pertanda bahwa itu adalah jubah baru tampak menatap keempat para Weasley didepannya.

"Apa yang harus kulakukan untuk membuat semuanya ini selesai?" tanya Elea Besson.

"Apakah mimpi mimpi tentang Elea Huang dan Edmund Pevensie selalu menghantui tidurmu?" tanya Edmund Weasley.

Elea Besson menggeleng. "Aku melihat memori mereka disetiap tempat yang pernah di kunjungi oleh Elea Huang dan Edmund Pevensie,"

"Pantas saja kau berteriak histeris waktu itu," ungkap Lucy tersadar. "Kau melihat kematian Bibi Elea didepan matamu?"

Elea mengangguk. "Aku melihatnya, mendengar, dan merasakan sakit di detik detik Elea Huang merenggang nyawa. Seakan akan jiwa kami saling terhubung,"

"Karena kau dan Elea Huang adalah jiwa yang sama dalam bentuk fisik yang berbeda," seru Rose. Rose menatap Elea Besson secara seksama.

"Bagaimana dengan Edmund? Kita tak tahu keberadaan Edmund Pevensie, ia menghilang tanpa jejak," ujar Peter.

Elea menyerngit bingung. "Kalian tak tahu bahwa Edmund Pevensie telah meninggal?"

"HAH?!"

Keempat para Weasley itu terkejut dengan mata terbelalak dan mulut menganga.

"Bibi kalian tak cerita soal itu? Aku bukan mau berlagak sok tahu tapi itulah yang diceritakan Bibi kalian padaku," jelas Elea jujur.

"Edmund Pevensie juga mempunyai saudara dan namanya mirip seperti nama kalian," Elea melirik Peter dan Lucy.

Peter bersandar disandaran bangku lalu mengangguk mengerti. "Jika Edmund Pevensie meninggal pada siapa lagi kita akan bertanya untuk menyelesaikan masalah ini?"

"Papa juga tak pernah bilang kalau dia memberi nama anak anaknya dari hasil daur ulang nama orang yang telah meninggal," balas Edmund.

Rose lalu berkata untuk fokus pada O.W.L yang beberapa bulan lagi akan diadakan.

"Kita kumpulkan bukti buktinya dulu setelah itu kita lakukan survey. Mungkin kalian berdua," Rose menunjuk Edmund dan Elea. "Aku tak tahu tapi hanya perkiraanku mungkin saja Elea Huang ada dendam sedikit dengan Edmund Pevensie karena mencampakkannya dimasa lalu. Kenapa kalian tak habiskan waktu berdua dan mencoba berbaikan mungkin 'kutukan' aneh ini bisa berhenti," jelas Rose.

Kutukan?





















_____________________




Déjà vu: After The Battle Of Hogwarts (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang