19. DEJA VU

502 109 74
                                    

BACK TO DECEMBER - TAYLOR SWIFT

__________________________
















___________________________

Tak ada hal menyenangkan semenjak kematian Ginny yang mendadak, Molly yang menjadi sakit sakitan karena ditinggal oleh 3 anaknya, serta para keponakan Ginny yang ikut turut berduka karena kehilangan Bibi kesayangan mereka.

Tapi, yang paling tampak menyedihkan adalah Edmund Weasley. Bahkan Edmund Weasley tak mengeluarkan air mata saat mendengar berita kematian Ginny yang diberitahu oleh Elea Huang yang berlutut seraya menunduk dihadapan Molly dan Arthur, saat di pemakaman Ginny ketika yang lain menangis histeris, Edmund Weasley hanya menatap makam Ginny dengan pandangan kosong tak terbaca.

Edmund Weasley juga tak berbicara dan tak mau diajak berbicara. Beberapa kali Percy dan Audrey mencoba mengajak Edmund untuk membuka suara namun tak membuahkan hasil.

Keluarga Weasley juga tak menyalahkan Elea Besson namun, Molly pernah hampir menampar Elea Besson saat Elea Besson datang ke Burrow mengabarkan kematian Ginny. Namun, saat itu Molly yang hampir melayangkan tamparan di pipi Elea Besson tampak tercekat sejenak, di saat itu Molly berpikir ia mempunyai seorang anak perempuan dan tak ada seorang Ibu di dunia ini yang rela anaknya ditampar oleh orang lain.

Seperti sekarang Edmund Weasley tampak menggeret kopernya dengan pandangan mata tak terbaca.

"Ed? Kau mau kemana?" tanya Percy membuat langkah Edmund Weasley terhenti.

"Kembali ke Hogwarts," jawab Edmund Weasley.

"Ingin kembali ke sekolah atau kembali menyalahkan Besson?"

Edmund Weasley menatap Peter Weasley yang baru saja berbicara.

"Kenapa? Tak terima jika aku menyalahkannya?" balas Edmund Weasley.

"Karena dia tak salah, Ed! Kita sudah buktikan dengan ramuan veritaserum dan dia berkata jujur," seru Peter Weasley.

"Teruslah kau bela gadis yang kau sukai itu! Kau menyukainya kan?" Edmund Weasley tersenyum sinis pada Peter Weasley.

"Bukannya kau yang menyukai Besson?" balas Peter Weasley.

Ruang tengah kediaman Molly dan Arthur menjadi saksi perdebatan kedua bersaudara itu. Percy yang lainnya hanya diam membiarkan Edmund Weasley mengeluarkan emosinya.

Edmund Weasley diam sejenak berdecak kesal lalu pergi menggeret kopernya untuk kembali ke sekolah. Seharusnya Edmund Weasley kembali bersekolah besok namun entah kenapa dia memilih untuk kembali lebih awal.

_________________________

Dengan pandangan masih berpaku pada kertas yang ada ditangannya, pikiran Elea Besson melayang pada kejadian beberapa minggu yang lalu, tepatnya hari dimana kematian Ginny Weasley terjadi. Elea Besson sama sekali tak mengingat apapun yang ia ingat, Ginny Weasley mengajaknya mengobrol sebelum tidur hanya itu dan Elea Besson tak mengingat apapun lagi. Dan kertas yang ada ditangannya, kertas apa dan apa maksud dari tulisan ini.

Jelas tulisan yang ada dikertas ini bukan tulisan tangannya dan juga bukan tulisan tangan Ginny karena beberapa Elea Besson dan Ginny Weasley berkirim surat, Elea Besson dapat dengan jelas mengenali tulisan tangan Ginny Weasley.

"Kalau terus seperti ini aku bisa gila,"

Elea Besson merebahkan tubuhnya diranjang kamar Asramanya, entahlah semenjak kejadian beberapa minggu lalu sedikit membuat pandangan orang padanya berubah, mereka memandangnya sedikit sinis terkadang. Mungkin mereka punya pemikiran bahwa Elea Besson menjadi penyebab kematian Ginny Weasley.

Déjà vu: After The Battle Of Hogwarts (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang