(Before) Forevermore

263 41 0
                                    

Bobby berusaha menyetarakan langkah kakinya.

Laki-laki yang sudah beberapa hari ini cukup menjajah pikirannya itu masih dengan langkahnya yang lebar, mencoba cuek, dan berlalu menghindari laki-laki yang ia tahu bernama Bobby.

Hanya tahu.

June sama sekali tidak merasa kenal dekat dengan Bobby sampai-sampai harus menuruti apa kemauan laki-laki itu termasuk menerima diperlakukan seperti ini.

Berlebihan?

Apa yang berlebihan dari berhari-hari mendapati laki-laki itu seperti sengaja menungguinya tidak jauh dari Halte Bus tempat dirinya biasa menunggu transportasi untuk pulang?

Apalagi sih?

Gerutu June di dalam hatinya.

"Saya enggak perlu diantar lagi, Pak. Saya bisa pulang sendiri, kok," tolak June sedikit ketus.

June seperti terpaksa kembali diingatkan tentang terakhir kali akhirnya ia bersedia diantar pulang oleh Bobby, saking tidak teganya melihat laki-laki itu yang telah lama menanti jam pulang shift-nya bahkan di bawah hujan yang bukan hanya sekedar rintik-rintik.
Walau memang masih berada di dalam mobil, sih.
Tapi June tetap tidak setega itu.

Bobby mengangkat sebelah alisnya, lalu tersenyum tipis.
Ini yang ia sukai dari June.
Penampilannya tidak sembarangan, namun entah mengapa June bahkan seolah buta dengan apa yang lekat-lekat dikenakan olehnya.
Bahkan mobil mewah yang kini tengah menunggu sang pemilik yang sedang membujuk sang pujaan hatinya saja pun seolah tak terlihat oleh June.

"Aku enggak mau anter kamu pulang, kok," jawab laki-laki yang memiliki mata kecil itu, cukup membuat June kini salah tingkah karena sudah terlalu percaya diri.

Aku ke-geer-an ternyata ya? Ya ampun!

Lagi, June meringis, di dalam hatinya.

"Tapi aku mau minta nomor telepon kamu. Boleh, ya?" pertanyaan Bobby sukses membuat June menghentikan langkahnya yang terburu-buru.

Sebelum menjawab pertanyaan laki-laki itu, bus yang akan mengantar June pulang ke rumah melaju pelan di hadapan keduanya, membuat June seketika melupakan keberadaan Bobby.

Tanpa ragu June lalu berlari perlahan, dan melangkahkan kakinya ke dalam bus yang berukuran sedang itu.

"Minggu depan aku pasti akan datang lagi kesini!" seru Bobby sambil melambaikan tangannya ke arah laki-laki manis bertumbuh tinggi yang masih tidak lepas memandanginya dari dalam kaca.

Bobby... Kata Mas Yoyo, namanya Bobby...

Rapal June di dalam hati sambil mengeja nama laki-laki itu.
Tanpa June sadari senyum manis sudah terkembang sangat lebar di atas wajahnya.






*

*

*


💜💙

Another Story About 💜💙 - OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang