"Bell jangan macem macem itu pisau tajam" ucap gua
"Gak perduli gua mau bunuh Lo" ucap Bella
"Bell bisa kita bicarakan in baik baik" ucap gua yang menahan tangan nya
"Gak" ucap Bella yang semakin memajukan tangannya ke arah muka gua
"Bella" ucap gua yang terkena goresan di bagian muka gua
"Wahahahahha itu tadi muka kan sekarang gua mau luka in leher Lo" ucap Bella dan mengarahkan pisau nya ke leher gua
"Bella jangan" ucap gua yang berusaha menghentikan ulah nya dengan sekuat tenaga
"BELLA CUKUP" ucap Diki
"Diki ini gak seperti yang Lo lihat" ucap Bella
"Pergi" ucap Diki
"Diki gua bisa jelasin" ucap Bella
"PERGI" ucap Diki dengan nada tinggi
"Awas Lo kita belum selesai" ucap Bella dan berlalu pergi
"Bentar gua panggil perawat" ucap Diki
"Gak usah gua bisa obatin sendiri" Ucap gua yang menahan sakit
"Oh oke" ucap Diki dan pergi ninggalin gua
Gua berusaha ambil handphone dan memberi tahu Tristan untuk bantu gua ngobatin luka gua dan bawa gua pulang.

(Begitulah sedikit percakapan nya😂)
Tak lama Tristan udah Sampek dan seperti biasa bertanya tanya seperti reporter.
"Lu kenapa??" Ucap Tristan
"Ini kenapa??, Siapa yang buat Lo kek gini??" Tambah Tristan
"Siapa bilang biar gua jadiin batagor" ucap Tristan lagi dengan nada tinggi
"Sabar pak sabar satu satu tanya nya" ucap gua yang bingung mau jawab yang mana
"Oke oke sorry, ini kenapa??" Ucap Tristan lebih tenang
"Kena pisau" ucap gua
"Kok bisa, siapa yang ngelakuin ini semua??" Ucap Tristan kembali emosi
"Bella" ucap gua
"Ahhh tu anak lagi" ucap Tristan emosi
"Tristan" ucap gua pelan
"Hemmmm" ucap Tristan dengan emosi yang meluap luap
"Jangan apa apa in Bella ya gua kasian sama dia" ucap gua
"Lo masih bisa kasian sama tu anak Tik, buat apa anak kek gitu di kasian ni gak pantes Tik" ucap Tristan semakin emosi
"Hey dengerin gua dulu, mungkin dia kek gitu ada sebab nya Tris. Jangan bales kejahataan Dengan kejahatan juga" ucap gua lembut
"Hah ini karena Lo ya Tik kalok dia berulah lagi gua gak segan segan buat mukul dia sekalipun di perempuan" ucap Tristan yang semakin tenang
"Iya iya jangan marah lagi ngapa, pulang aja yok sakit semua badan gua" ucap gua
"Gak mau ke rumah sakit dulu??" Ucap Tristan yang membantu gua berdiri
"Gak usah gak papa besok juga sembuh" ucap gua
"Gitu aja terus nanti kalok di marah mama gua gak akan bela in Lo lagi" ucap Tristan
"Ih kok gitu si" ucap gua
"Ya salah lu sendiri" ucap Tristan
"Ya udah gak papa kalok gak mau bela in gua" ucap gua pasrah
"Kenapa si gua gak bisa gitu marah in Lo atau biar in Lo??" Ucap Tristan
"Lah mana gua tau" ucap gua
"Lah Lo bawa mobil??" Tambah gua
"Iya montor gua di bawa temen gua jadi bawa mobil" ucap Tristan
"Kok tadi cepet banget nyampek nya??" Ucap gua
"Cari jalan pintas tadi, hehehe" ucap Tristan
"Udah masuk sana" tambah Tristan
"Makasih Tristan yang ganteng" ucap gua
"Udah gak usah muji muji bikin orang salting aja Lo" ucap Tristan yang duduk di bagian pengemudi
"Tristan" ucap gua
"Kenapa??" Ucap Tristan
_______________________________
Oke jangan lupa vote and komenGratis tanpa di pungut biaya sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
Diki Dewantara {On going}
RandomCerita berdasarkan mimpi, kisah nyata dan gua kembangin jadi lah ini🐮 "Pakek" ucap Diki memberikan jaket tebal nya ke gua "Enggak makasih gak dingin" ucap gua, beberapa menit kemudian Diki menghalang jalan gua dan memasangkan jaketnya ke badan gua...