"masih sakit??" Ucap Diki
"Enggak" ucap gua sedikit cuwek
"Bener an gak ada yang sakit??" Ucap Diki memastikan jika benar benar tidak ada yang sakit
"Iya" ucap gua
"Dih sok cuwek Lo emang bisa Lo cuwek sama gua??" Ucap Diki diakhiri kekehan kecil
"Iya" ucap gua
"Yak elah marah, sorry deh sorry" ucap Diki
"Hmmmm" deham gua
"He Lo ni ya ada orang minta maaf bukan nya bilang iya apa enggak cuman jawab hemmmm" ucap Diki sedikit kesal
"Gua turun juga ni Lo beringsik banget" ucap gua sedikit jutek
Tanpa balasan sepatah kata pun Diki memilih untuk diam. Sedangkan Tika berkutik dengan handphone nya hingga dia tertidur
"Cantik juga kalok anteng gini" ucap Diki mendekatkan wajah nya
"Tapi gua lebih suka sifat lo jika bangun dari tidur Lo yang galak, bawel banyak dah" ucap nya kembali sembari memandangi wajah cantik nan imut milik Tika
"Eh kampret" ucap Gua terkejut pasalnya muka si kampret satu tu Deket banget uy
"Gak usah teriak gua cium juga Lo" ucap Diki
"Dih gua kagak mau ye" ucap gua sewot
"Gua paksa mau apa Lo??" Ucap Diki dengan posisi yang masih sama
"Gak akan gu....." Ucap gua terpotong karena telfon masuk
"Hallo" ucap gua
"Lo gak papa kan, tadi anak anak bilang ke gua Lo kehujanan terus sakit dan maksa in buat pulang" ucap cowok di seberang telfon
"Tristan gua gak papa gua sehat kok" ucap gua
"Yakin Lo gak papa??" Ucap Tristan
"Iya gak papa" ucap gua dan mengalihkan pandangan gua ke sekitar namun gua tidak menangkap seseorang yang gua cari
"Tris udah dulu ya gua mau makan" ucap gua berbohong
"Makan yang banyak ya" ucap Tristan di seberang telfon
"Iya" ucap gua singkat dan mematikan telfon secara sepihak.
"Lah tu anak kemana lagi gua kan gak tau daerah mana ini??" Ucap gua keluar dari mobil mewah Diki
"Kampret oh kampret kemana Lo??" teriak gua yang menggelegar ke penjuru
"Mau kemana Lo??" Ucap Diki dari belakang gua
"Lah Lo dari mana??" Ucap gua bingung
"Masuk" ucap Diki
"Bentar pertanyaan gua belum Lo jawab??" Ucap gua
"MASUK" ucap Diki yang emosi
"Apa an si emang plin-plan apa gimana si Lo tadi romantis sekarang marah marah gak jelas" ucap gua tak suka
"Masuk" ucap Diki lembut
Tanpa sepatah kata pun Tika kembali masuk ke dalam mobil mewah milik Diki pribadi
"Tristan kan??" Ucap Diki yang di beri penekanan di nama Tristan
"Hmmmm, iya" ucap gua singkat padat dan jelas
Diki tak membalas ucapan Tika hanya memandang sekilas Tika. Setelah perjalanan beberapa jam akhirnya sampai di rumah Tristan. Tanpa basa basi Tika beranjak mengambil tas nya yang berada di bagasi mobil milik Diki.
"Hey" ucap Diki yang berhasil membuat niat gua untuk membuka pintu mobil terjeda
"Apa" ucap gua
Cupp
"Woy main nyosor nyosor Lo" ucap gua pasalnya ni kampret satu main nyosor
"Gak papa kalik cuman kening doang gak yang lain" ucap Diki dan menampilkan deretan gigi putih nya
"Dih gua ogah" ucap gua dan beranjak mengambil tas gua di bagasi mobil Diki
"Jangan Deket Sama cowok lain selain gua" ucap Diki yang tiba tiba ada di belakang gua
"Eh buset dah Lo siapa gua??" Ucap gua dan mengambil tas gua
"Inget Lo gak boleh Deket sama cowok lain" ulang Diki
"Lah bukan urusan Lo" ucap gua
"Jelas urusan gua" ucap Diki yang berjalan mendekat ke arah Tika
______________$$$$_____________
Vote and komen yak
KAMU SEDANG MEMBACA
Diki Dewantara {On going}
RandomCerita berdasarkan mimpi, kisah nyata dan gua kembangin jadi lah ini🐮 "Pakek" ucap Diki memberikan jaket tebal nya ke gua "Enggak makasih gak dingin" ucap gua, beberapa menit kemudian Diki menghalang jalan gua dan memasangkan jaketnya ke badan gua...