Bagian 3

2 1 0
                                    

Senja hascaryn, perempuan yang sangat menyukai novel jadi tidak heran kalau dia sering menghabiskan waktu istirahatnya disekolah hanya untuk berkunjung ke perpustakaan. Kini senja sudah berada pada rak khusus berisi fiksi. Ia memilih novel mana yang cocok untuk dipinjamnya, sebenarnya semua novel ia anggap bagus karena itu merupakan karya, karya yang harus di apresiasi, jadi semua karya itu bagus karena prosesnya juga butuh kesabaran untuk menuntaskannya.

Setelah selesai mendapatkan novel yang hendak ia pinjam beberapa hari itu, ia meneruskan langkahnya menyusuri Lorong Lorong diantara rak buku lain hingga ia menemukan seseorang berwajah teduh sedang membawa buku fisika kelas 12.

"Mampus!"sambil menepuk jidatnya dengan novel

Senja langsung membalikkan badan dan segera menyetorkan buku yang hendak ia pinjam kepada petugas perpustakaan, ibu ira Namanya.

"Halo ibu ira, senja pinjam ini ya,"

"Siap, langsung aja ke monitor. Langsung klik klik beres deh neng."

"Siap bu ira."

Dengan buru-buru senja segera menuntaskan apa saja yang harus di isi pada layar monitor sebelum pinjam buku karena ia tak mau sampai berhadapan dengan lelaki berwajah teduh itu pun tak mampu untuk melihat wajahnya dengan jarak dekat, bikin deg-deg an.

"Suka baca novel?" terdengar suara lelaki yang melontarkan pertanyaan, ya kepada senja.

Senja menoleh, matanya menemui pemilik suara itu, fajar.

Duh.

"I..Iya kak."

"Lo yang pingsan waktu orientasi itu kan?"

OMG DIA MASIH INGET

"Hehe iya kak, maaf waktu itu sempat merepotkan."

"No problem, btw gue ada novel dirumah tapi gak ada yang baca. Lo mau?"

YA AMPUN DEG DEG AN

"Mmm," senja dengan gayanya yang sok bingung, padahal mah dia mau banget.

"Udah gausah banyak mikir."

"Pulang sekolah kerumah gue,"sambungnya

"T...tapi kak?"

"Gue tunggu di halte ya," jawabnya lalu meninggalkan senja tanpa menunggu persetujuan senja terlebih dahulu.

Senja masih saja termenung di depan monitor peminjaman buku, ia masih tak menyangka bahwa orang yang ia kagumi dalam diam itu mengajaknya berbicara hingga diajak kerumahnya.

"tapi kalau pacarnya kak fajar tau kalau gue kerumahnya, apa gak akan marah? Gimana kalau gue dimarahin sama mbak mbak itu, ah gamau, tapi... senja juga tidak bisa menolak tawaran dari kak fajar."

"WOI!"

"Ngalamun terus sih, Ja."

"Ih desinta, kaget tau."

"Udah mau masuk kelas, buruan! Abis ini guru killer yang ngajar."

"Iya-iya bawel sih mbaknya."

"Gue sama kak fajar mungkin gak ya untuk jadi satu, apa itu cuma khayalan konyol gue aja?ahh ini lebih sulit dari fisika," gumamnya

FeerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang