BAB 2

1.1K 151 0
                                    

.

.

.

.

Yoshi memberhentikan mobil nya di tepi jalan. Dia berjalan sambil membawa dua buket bunga mawar hitam.

Sampailah dia di tempat, dimana orang yang di sayangi nya berada.

Makam ayah dan ibu nya.

Yoshi menaruh bunga mawar itu di samping batu nisan ayah dan ibu nya.

Beralih mengelus batu nisan milik ibunya.

"Ibu! Apa kau tidak merindukan putra kecil mu ini? Lihat lah! sekarang dia sudah besar. Bahkan, sekarang dia sudah menjadi seorang yang hebat." Yoshi tersenyum getir, menahan sesak nya hati yang ia rasakan.

"Ayah! Terima kasih telah mendidik ku dengan sangat baik." Yoshi kini mengelus batu nisan milik ayah nya.

"Kalian tau! Aku sangat merindukan kalian berdua. Aku sempat berpikir ingin menyusul kalian berdua, namun keluarga baru ku melarang ku."

"Seandainya kalian masih hidup. Mungkin kita akan menjadi keluarga yang sangat bahagia, benar kan?"

Yoshi berlutut ditanah. Air mata mulai menetes di pipi nya. Dia mengeluarkan semua keluh kesah nya disini. Di pemakaman orang tua nya.

"Baiklah. Sekarang aku akan pergi! Aku memberikan hadiah mawar untuk ayah dan aibu. Semoga kalian suka ya." Yoshi berdiri kemudian tersenyum kearah kedua makan orang tua nya.

"Sekarang adalah hari pernikahan kalian. Happy married anniversary! hope our always happy, and good bye."

Yoshi berjalan meninggalkan pemakaman.



Yoshi merogoh saku jas nya, mengambil ponsel milik nya, lalu menelfon seseorang.

"Udah nyari orang itu kan?!"

"Udah, tapi belum ketemu!"

"Suruh semua anak buah lo buat nyari orang itu!"

"Tenang aja Yosh, gue bakal berusaha buat nyari orang yang udah bunuh kedua orang tua lu!" Ucap seorang dari sebrang sana.

"Kalo sampe gak ketemu. Lo yang bakal gue bunuh!" Ancam Yoshi lewat telfon.

"Serem amat dah! Ahaha iya iya. Yodah gue tutup dulu, bye!"

Yoshi kembali memasukkan ponsel nya kedalam jas. Menyalakan mesin mobil nya. Dan melaju menuju gedung milik ayah nya.
















"Eh? Kalian sudah datang?" Ucap tuan Lee Ji Kyung.

Semua anggota membungkuk hormat.

"Ayah, apa kabar?" Tanya Jihoon senang.

Jikyung tersenyum "baik baik saja. Kalian bagaimana? Apakah ada masalah?" Tanya nya.

"Syukur lah tidak ada, ayah." Jawab Hyunsuk.

"Dan dimana yang lainnya?" Tanya Jikyung, merasa ada yang kurang.

"Doyoung, Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan masih sekolah. Yoshi, dia bilang ingin pergi sendirian." Ucap Hyunsuk.

"Baiklah."

Jikyung melihat Junkyu yang tengah mempoutkan bibirnya, sambil melihat ponsel milik nya.

"Junkyu! Kemarilah!" Perintah Jikyung.

"Eh? Aku?! Ada apa?" Tanya Junkyu bingung. Lalu dia duduk di sebelah appa nya itu.

"Kau sudah umur 20 tahun. Kenapa sikap mu layak nya anak umur 2 tahun hmm?" Tanya Jikyung gemas, sambil memeluk pundak Junkyu dan menepuk nepuk nya.

Junkyu terkekeh pelan "aku memang terlahirkan imut dan tampan!" Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Ya ya ya, terserah kau saja." Ucap Jikyung.

"Ayah tidak tau? Junkyu hyung memiliki dua kepribadian tau gak! Dia akan terlihat manja kalau di dekat ayah. Tapi dia sangat menyeramkan saat sudah beraksi!" Ujar Mashiho sambil berlagak sedang menembak orang.

Membuat semua anggota, ayah, bahkan para body guard gemas kepada nya.

"Apakah kalian benar benar mafia yang terkenal kejam dan menyeramkan itu? Kalian bahkan tampak tidak menyeramkan sama sekali. Apalagi Junkyu dan Mashiho." Ucap Jikyung.

"ayah liat saja. Kalau kita sudah beraksi, bagaimana penampakan kita." Ucap Jaehyuk.

Jikyung terkekeh "Iya iya, ayah hanya bercanda."

"Tuan presiden Jikyung. Apakah saya boleh masuk?" Tanya seseorang mengetuk pintu ruangan Jikyung, sambil menyembul kan kepalanya.

Jikyung dan para anggota menoleh "hei! Kau tidak boleh masuk keruangan ku sembarangan!" Ucap Jikyung, bercanda. Membuat para anggota menahan tawa nya.

"Apakah aku beneran tidak boleh masuk?" Tanya nya lagi.

"Hahaha.. Aku hanya bercanda. Kemarilah Nak!" Ya, yang mengetuk pintu tadi adalah Yoshi.

Yoshi tersenyum, dan kemudian masuk ke dalam.

"Oh ya! ayah ingin membicarakan apa?" Tanya Yedam.

"Tidak ada."

"Tapi kata Junkyu hyung, ayah ingin mengatakan sesuatu? Kita pikir itu penting, jadi kita segera kemari." Ujar Yedam.

"Itu hanya alasan ku saja, agar kalian bisa kesini. Sudah tiga minggu kita tidak bertemu, karena ayah terlalu sibuk. Jadi, ayah menyuruh kalian untuk kesini agar bisa bertemu kalian!" Jelas Jikyung.

"Ah kita pikir ada pembicaraan penting!" Jawab Jaehyuk.


"Permisi Tuan Presiden Jikyung. Ada yang akan saya bicarakan." Ucap seorang laki laki.

"Kim Heechul? Oh baiklah, mari bicarakan di ruang rapat!" Ujar Jikyung.

"Baik tuan!" Kata Heechul sambil membungkuk hormat

Oh ya, jika kalian belum tau. Lee Jikyung adalah seorang presiden yang memimpin negara. Dan Kim Heechul adalah sekretaris nya.



Jika Lee Jikyung adalah seorang presiden. Mengapa anak anak nya malah menjadi seorang mafia yang kejam dan menakutkan?

Menjadi mafia bukan berarti jahat.

Mereka bukan orang jahat. Hanya saja memiliki sifat kejam karena suatu alasan. Menjadi mafia juga bukan tanpa alasan.

Tugas mereka bukan untuk menguasai dunia, ataupun menakut nakuti masyarakat.

Mereka hanya ingin melindungi apa yang harus dilindungi.

Memiliki ratusan bahkan ribuan anak buah yang membuat mereka dikenal oleh kalangan luas.

Namun, siapa sangka. Organisasi mafia ini sangat tersembunyi. Banyak yang tidak tau bahwa keduabelasan adalah sekelompok mafia. Mereka memang sangat menyembunyikan identitas mereka.

Biar orang orang tau sendiri identitas keduabelasan yang sebenarnya, tanpa harus memberi tau sendiri identitas mereka kepada publik.

Agent Of Mafia [Treasure 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang