BAB 12

671 85 2
                                    

1000+ words

Semoga ga bosenin bacanya:) 🙏

Happy reading!




*****


Haruto dan Doyoung kini sibuk 'mabar' di ponsel nya.

"Ruto! Ayo buat perjanjian, yang kalah harus buatin makanan untuk yang menang." Tantang Doyoung

"Okee, siapa takut. Gue bakal menang, liat aja nanti." Yakin Haruto dengan tangan dan mata yang masih fokus kepada game di ponsel nya.

Dan tiba tiba saja, layar ponsel milik Doyoung menjadi hitam.

Dia membelalakkan mata nya "aargh, anjingg??!!" Doyoung menarik rambutnya ke belakang dengan kesal. Dia lupa mengecas ponsel nya, dan sekarang ponsel milik nya mati.

Sedangkan Haruto, dia tengah berbahagia karena karakter game milik nya kini menang melawan karakter milik Doyoung.

"Yaashh, liat liat!! Gue menang, hahahah." Ucap Haruto heboh sambil memperlihatkan layar ponsel miliknya kepada Doyoung.

Doyoung menatap Haruto dengan wajah lempeng nya.

"Nah sekarang, Doyoungie hyung harus buatin makanan, seperti yang dikatakan tadi, benar?." Ucap Haruto dengan senyum penuh kemenangan nya.

"Ck, iya iya. Bakal gue buatin." Ucap Doyoung pasrah.


Dia berjalan kearah dapur dengan kesal, dan berhenti di depan kulkas.

Tunggu, dia masih bingung ingin membuat makanan apa.

Hingga Dongyoung datang kearah nya.

"Doyoung-ssi? Kenapa kau hanya berdiam diri di depan kulkas?" Tanya nya.

"Ah, paman. Aku ingin membuatkan Haruto makanan tapi tidak tau ingin membuat apa." Doyoung tersenyum canggung.

"Kalau begitu, mau saya bantu?"

"Benarkah? Tentu saja." Ucap Doyoung senang.

"Jadi apa yang ingin kau masak?" Tanya Dongyoung seraya mengambil celemek dan dipasangkan ke badan nya.

"Emm... Terserah paman saja."

"Kalau begitu, bagaimana dengan tteokbokki?"

Doyoung mengangguk "heum, baiklah."


Dongyoung kini tengah sibuk mempersiapkan bahan, dan tentu saja dibantu oleh Doyoung.

"Paman, boleh aku mengaduk nya?" Tanya Doyoung, kepada Dongyoung yang tengah sibuk menguleni adonan.

"tentu, uleni hingga kalis ya, saya akan menyiapkan bahan kuah nya." Jelas nya yang diangguki oleh Doyoung.

"Pelan pelan saja bila memotong adonan nya, jangan sampai terluka" ucap Dongyoung saat melihat Doyoung akan memotong adonan nya.

"Tangan mu itu terlalu indah untuk terluka." Lanjutnya seraya tertawa pelan.

Agent Of Mafia [Treasure 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang