BAB 7

811 122 0
                                    

*****






Jihoon berhasil mengamankan para tamu di ruangan bawah tanah. Ruangan bawah tanah sangat luas, dan itu memang di peruntukkan untuk kejadian darurat.

"Apa kalian tidak apa apa disini sendirian?" Tanya Jihoon.

"Ah Jihoon! kami tidak apa, bantu saudara mu yang lainnya saja!" Balas Lee Jikyung.

"Baiklah ayah! Dan kalian tetap disini semua, jangan ada yang keluar." Kata Jihoon memperingati.

Tenang saja, di ruang bawah tanah ada anak buah milik Mr. Koo Junhoe yang memang ditugaskan disini.
Dan jangan lupakan Lee Jikyung, seorang presiden yang tentu saja memiliki body guard yang siap melindungi nya kapan pun.


Junghwan berlari ke lobi dengan nafas yang terengah-engah. Dia melihat suasana di depannya.

Sangat kacau.

Seperti arena berperang.
















































Sedangkan, seseorang dengan jas berwarna hitam rapi dengan santai nya duduk dikursi mobil nya. Memperhatikan kekacauan di lobi dengan layar laptop nya.

Dia terlihat bahagia, bahkan tidak peduli dengan anak buahnya yang dihabisi oleh para agent.

Dia melirik Junghwan yang berdiri dengan nafas yang terengah-engah. Kemudian dia tersenyum licik.

"Habisi anak yang berdiri di dekat pintu lobi." Ucapnya entah kepada siapa.

"Baik, Sir!"

Junghwan semakin berlari ketengah ruangan. Dia tidak sadar dengan orang yang sudah menodong kan pistol tepat di belakang nya, menjadikan nya sebagai sasaran.

Wajah Junghwan memucat, kaki nya bergetar. Dia benci mendengar suara ini.

Suara tembakan yang terus bersahutan di lobi.
Matanya bergerak gelisah, memori lama nya kembali datang. Bayangan kisah masa lalu yang kini terlintas di pikiran nya.











"JUNGHWAN MENUNDUK!"

Yoshi berlari secepat tenaga kearah Junghwan, melindungi tubuh sang adik dengan tangan yang memeluk pundak Junghwan.





DOR


Junghwan dan Yoshi berhasil menunduk sedetik sebelum peluru dilepaskan kearah Junghwan.

Yoshi mengarahkan pistol nya kearah orang yang hampir membunuh Junghwan, dan dengan cepat menarik peluru nya. Sedetik kemudian orang itu sudah tergeletak tak bernyawa di lantai dengan darah yang mengalir dari kepalanya.

"Junghwan, kau tidak apa apa?!" Ucap Yoshi kembali menatap Junghwan dengan ekspresi khawatir nya.

Junghwan menggeleng pelan "bunda..." lirih nya.

Matanya berkaca kaca, tubuh nya bergetar. Kepanikan mulai melandanya.

"Junghwan, tenang ya. Hyung ada disini!" Yoshi berusaha menenangkan yang lebih muda.

Agent Of Mafia [Treasure 12]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang