[9/10]

4.5K 992 176
                                    

Sekalinya kenal Mahito ...

•••

"Papa."

Gadis berusia tiga belas tahun berjalan mendekati Sukuna. Kutukan yang tengah rebahan di atas futon melirik malas. Benar, Sukuna sedang merasa tidak enak badan, sepertinya enter wind alias masuk angin.

"Apaan?"

Duduk di samping Sukuna, gadis itu mulai bercerita.

"Tau Mahito gak?"

Sukuna mengerutkan keningnya. Berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Tau. Yang bau got itu bukan?"

(Name) tersenyum lebar.

"IYA ITUUU! KEMARIN KAN (NAME) KETEMU DIA, DAN SEKARANG KITA TEMENAN!"

Sukuna sontak menutup telinganya. Suara (Name) kencang, sepertinya kalau pake toa, seisi dunia dah hancur.

"Jangan teriak-teriak. Emang kenapa?"

"Aku—"

"(Name)~! Prikitiw, cantikku, main kuy!"

Dari luar rumah bergaya jepang, seseorang berteriak. Mengajak putri dari raja kutukan bermain.

Sukuna menaikkan alisnya.

"Siapa tuh?"

"Mahitooo!"

Sang gadis tanpa peduli dengan ayahnya, kini segera berlari ke arah pintu. Membukanya, dan menyambut Mahito dengan pelukan erat.

Sukuna yang diam-diam mengikuti berdecih pelan.

"Heh bocah freak! Mau kemana kamu bawa anakku?"

Sukuna bertanya dengan tatapan mengintimidasi.

Mahito yang muncul dengan tubuh orang dewasa, langsung bergidik ngeri. Tekanannya no play play.

"Uh, anu ... Bapak Mertua, anaknya boleh saya pinjam?"

"Gak bo—"

"MAU NGAPAIN NIH?! MAHITO MAHITO! MAIN AYOK!"

Perempatan imajiner muncul di kening Sukuna. Kutukan itu hendak membentak sebelum Mahito ikutan berbicara.

"Wah, ngepet yuk!"

"Ayok!"

"Siapa jaga lilin?"

(Name) kemudian tertawa sambil menunjuk diri sendiri.

"Aku yang jaga lilin. Kau jadi babinya."

Mahito tertawa kencang.

"Wah boleh juga. Ayoklah!"

Keduanya bergandengan tangan dan berjalan menjauh. Mahito melambaikan tangan.

"SAMPAI JUMPA AYAH MERTUA!"

(Name) ikutan melambaikan tangan sambik berteriak.

"DADAH PA, JANGAN KANGEN YAA!"

Sukuna terdiam. Wajahnya menggelap, dan tangannya terkepal erat. Ia tersenyum miring dengan aura gelap.

"Mahitod ... gua tandain lu ... "

•••

Omake

"Pa, kok tumben Mahito gak main?"

"Lagi silahturahmi sama malaikat maut."

"Hah?"

... (Name) jadi ikutan gila.

𝐏𝐀𝐏𝐀! ryomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang