4. Si Bucin Dika

62 40 4
                                    

"Malam datang menyambut bulan dan bintang, mereka indah tapi sulit tergapai"
Aldi_ka

"Yaelah Bucin amat sih, siapa sih pemilik akun ini sumpah Bucin banget." Anggun bangun dari tidurnya "Tapi ngomong-ngomong enak juga punya pacar Bucin. Hahahalu njir," Anggun kembali tidur lalu menenggelamkan wajahnya dalam selimut.

TWING...
suara nada dering pesan dari ponsel Anggun berbunyi
Adam : Sekretaris besok bantuin buat rangkaian kegiatan MOST ya...
Anggun : Syaaaappp👍
Arta : Aduh calon istri aku mau aja sih di perbabu sama Adam, sini sama aku aja ntar aku perlakukan dirimu seperti ratu.
Clara: Eh upil buaya, salah tempat lu kalo mau bucin Sono sama Pak Bambang!
Pak Bambang :?

"Kagak jelas semua nih anak," Anggun menjatuhkan dirinya ke kasur. Dia mengingat kejadian awal bertemu dengan Dika, anak itu tampan wajahnya, kulitnya tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat, dan tingginya kisaran 176. Tapi kalo dipikir-pikir ada sisi baiknya juga si Dika itu. Buktinya dia mau tanggung jawab dan nganterin motornya Sampai rumah.

° ° ° °

Semua siswa SMA NEGERI GARUDA II bergerombol ingin melihat calon adik kelasnya nanti. Biasalah kelakuan Dajjal kakak kelas yang sok Sokan keren di depan Adek kelas.

PRIIIITTTTT....

suara peluit Adam menggema di telinga peserta didik baru. Semua anak berkumpul lalu berbaris rapi di halaman sekolah. Para anggota OSIS berbaris rapi, mereka siap untuk memberikan permainan seru pastinya. Sudah menjadi budaya SMA NEGERI GARUDA II melakukan game seru untuk para anak baru.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu. segala puji bagi Allah, kita dapat berkumpul di halaman sekolah dengan keadaan sehat walafiat. Okey Adek-adek nanti kita akan melaksanakan kegiatan yang pertama melaksanakan game seru dan perlombaan, kedua kita akan mengenalkan visi misi sekolah kita, dan ketiga kalian bisa mengenal tempat-tempat disekolah ini seperti kantin, perpustakaan, kelas, ruang lab, ruang ekstrakulikuler, dan lain-lain. Sudah cukup sekian dari saya. Nanti pembagian kelompok akan saya pajang di papan pengumuman sekarang Adek-adek bisa istirahat sebentar selama lima belas menit. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,"

Anggun pergi ke kantor disana Pak Bambang memberi arahan pada anggota OSIS.

"Geo sama Arta nanti ngeprint dan buatkan kelompok dengan ketuanya para anggota OSIS paham?" Geo dan Arta mengangguk bukan hal yang sulit untuk membuat kelompok, kesempatan ini digunakan Arta untuk memilih siswi cantik dan bohay.

"Nggak usah mulai tolol!" celetuk Geo menatap tajam kearah Arta yang sedang mengetik di laptop.

° ° ° °

"Weh tuh cowok siapa dah, wih wih njeng Adek kelas kuh ganteng-ganteng dah...." Sekar memandangi seluruh siswa disana dengan jari menunjuk kearah Dika. Intan melihat Sekar yang jiwa buaya betinanya meronta-ronta langsung menabok pundaknya.

"Jaga mata lu, ingat ada Arta yang menunggu"
Ledekan Intan membuat keempat temannya tertawa puas. Yah sekali-kali lah Sekar jadi bahan candaan.

"Arta? OMG mending gue sama cowok itu dah," Lagi-lagi Sekar menunjuk cowok yang bernama Dika.

Anggun berjalan menuju papan pengumuman dia ingin mengetahui dengan siapa saja dia mendapat kelompok. Dia membaca satu persatu anak yang akan berkelompok sama dia. Inda, Juwita, Farel, Yusuf, dan.... Yahbetul, terakhir adalah Dika. Mood Anggun langsung turun drastis seperti roller coaster.

"Ya Allah! kenapa harus sama Dika sih!" Keluh Anggun.

"Kenapa?" Suara itu berasal tepat dibelakangnya. Anggun berbalik mendapati Dika sudah berdiri dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Sungguh tampan ciptaan tuhan satu ini. Dika hanya senyum menyeringai saat menatap Anggun.

Dear My DikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang