Tap.. tap.. tap..
"Al, siniii!"
Gadis yang di panggil namanya itu menoleh cepat.
"Feby! Belum masuk kan? Gue telat bangun..." Alea mengatur nafas nya, dia berlari seperti orang kesetanan tadi.
Feby menggeleng-gelengkan kepalanya sudah biasa menghadapi sikap sahabat satu-satunya itu yang agak aneh.
Lalu tersenyum penuh arti pada Alea, "Al!"
Alea mengerutkan alisnya bingung, jujur dia sedikit takut pada wajah Feby, "apasih Feb! Jangan buat gue takut ya! Lo nyeremin!"
Feby mendengus, "dahlah, ayo!"
Feby menarik lengan kurus Alea, "lho mau kemana lo Feb? Ini udah mau masuk gila kali!"
Feby berhenti, mendengus tak percaya. Padahal tadi kan dia sudah memberi kode dengan senyum cantik nya!
"Al, lo gak ngerti kode gue tadi?" Tanya Feby serius.
Alea menggeleng, "lo kan cuma senyum-senyum gak jelas kaya orang gila, gue liat nya aja creepy!"
Feby nemepuk jidat nya.
"Kita gak ada kelas sekarang, dosen nya gak masuk." Ucap Feby, dia terlihat senang sekali ketika mengatakan 'dosen nya gak masuk'
Alea mendengus, "lo tuh ya kebanyakan mau enak nya doang, padahal kan kalo dosen nya masuk kita cepet lulus Feby!" Gemas Alea.
"Yagapapa Al! Pusing gue memikirkan segala tugas numpuk." Curhat Feby, wajah nya memelas.
"Terserah lo aja deh." Malas Alea.
"Udahlah ayoo kita ke mall! Gue pengen belanja inii!"
———
Mereka berdua sampai di mall elit kawasan Bandung, kedua gadis itu sangat senang apalagi Feby.
"Al ayo dongg!"
"Bentar Feb! Lo jalannya kecepetan." Decak Alea, dia seperti di ajak marathon saja.
"Duh Al, ayoo dongg!"
"Heh! Gue segini udah semaksimal mungkin ya Maemunah!" Decak Alea, dia sedari tadi di seret-seret oleh Feby yang tidak tau diri ini!
"Aduh Al lo tuh yaa! Nama gue Feby btw." sahut nya.
"Dahlah, ayo! Tar gue mau beli es krim, lo yang traktir." Kali ini Alea yang menyeret Feby, Feby sibuk mengumpati Alea sepanjang jalan.
"Dasar gak modal! Beli es krim aja nungguin teraktiran." decih Feby.
"Bodo amat ya Feb! Yang pentig enak nya di gue." Sahut Alea.
"Untung temen dari orok lo!"
Mereka berdua mengelilingi mall, kesana kemari. Memasuki toko dengan bermacam merek pakaian.
Tidak ada kata 'pegal' di kamus mereka jika sudah menyangkut belanja.
"Feb, mencar ya nanti ketemu di kedai es krim ajalah. Gue masih ada yang mau di cari,"
Feby mengacungkan jempol nya tanda setuju.
"Oke, nanti kabarin gue kalo lo sampe duluan!" Alea mengangguk, lalu meninggalkan Feby yang kini entah kemana.
Alea melenggangkan kaki nya menuju salah satu toko tas, dia berencana ingin menyenangkan hati Bundaharanya.
Kaki nya memasuki toko lalu di sambut ramah oleh salah satu pegawai.
Alea menelusuri setiap tas yang berjejer, dia ingin memilih untuk bundaharanya yang sederhana namun elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI ALEA ✔
Fanfiction"Saya bisa persembahkan seluruh dunia untuk kamu, Alea." ©Julye