Alea menyambar tas selempang nya berlari menuruni tangga membuat Ajin sedikit mengangga melihat kelakuan bar-bar adik nya pagi-pagi.
"Woi Dek mau jadi spiderwomen kamu?" Tanya Ajin, oh iya Ajin lupa kata-kata kalo gak aneh bukan Alea namanya.
"Apasih Kak itu spiderman!" Sewot Alea, memang ya Kakaknya ini makin hari makin tambah emosi aja.
"Kamu kan cewek, jadi suka-suka Kakak lah." Balas Ajin, dia memasang muka songongnya yang benar-benar minta di tabok.
Untung Kakak.
"Dahlah Kak, malesin pagi-pagi." Alea langsung pergi begitu saja tanpa sarapan membuat Bunda berteriak.
"Adekk! Kamu gak mau sarapan dulu?"
"Nggak Bun, nanti makan kok! Naya buru-buru mau kerumah sakit soalnya!" Alea balas berteriak membuat ayah geleng-geleng kepala.
"Kamu gak kerja, Kak?" Tanya Ayah, sambil mendudukan dirinya di kursi meja makan.
Ajin menggeleng, mengambil satu roti lapis lalu melahapnya. "Kerja kok Yah, jam 10 nanti ada pertemuan sama kolega bisnis."
Ayah mengangguk, "sekalian cari jodoh gih."
Uhuk!
Ajin tersedak, langsung menyambar segelas susu pisang nya yang sudah bunda siapkan lalu meminumnya dengan cepat.
Duh Ayahnya ini, masa pagi-pagi bahas masalah jodoh!
"Iya tuh Kak cepet-cepet bawa calon mantu bunda ke rumah."
Bunda juga sama aja!
Ajin merenung, lalu tersenyum tipis. Mungkin udah saat nya dia nyenengin Ayah sama Bunda nya.
"Iya, do'ain Ajin."
———
Brak!
"Huhh! Maira, maafin Kakak telat." Alea mengatur nafas nya, dia berlarian setelah turun dari taksi tadi bahkan dia lupa kalau ada Kakak nya yang bisa nganterin dia.
Mata Maira berbinar menatap kedatangan Alea, membuat suster yang sedari tadi ngebujuk Maira makan hanya geleng-geleng kepala lalu terkekeh pelan melihat keantusiasan Maira.
"Kak Leaaaa!! Huwaa~ Mai kangen sama Kakak!" Maira merentangkan tangannya, dia ingin berjalan namun kakinya mati rasa.
Alea peka langsung memeluk tubuh ringkih gadis kecil itu, "baru juga kemarin kita ketemu masa udah kangen aja sih?"
Maira tersenyum menampilkan gummy smile miliknya, "gapapa Mai kan gak ada temen selain Kakak, Abang dokter sama Kakak Kia. Abang dokter kan sibuk, sama Kak Kia mulu bosen aku Kak!"
"Kak Kia di sini lho masa di anggurin kalian berdua, oh iya Al nih Mai gak mau makan ayo marahin." Kiana — suster pribadi Maira itu terkekeh gemas ketika melihat wajah Maira cemberut.
"Ihh Kak Kiaa! Shutt udah janji juga gak bilang-bilang!"
Alea geleng-geleng aja liat mereka berdua. "Mai ayo makan, katanya mau jalan-jalan sama Kakak?" Maira tersenyum atas bujukan Alea.
"Kak Lea beneran mau ajak Mai jalan-jalan?!" Pekiknya.
Alea mengangguk, "tapi di taman aja ya? Nanti kita piknik sama Kakak kia juga, oke?"
"Oke siap Kak Leaa! Kak Kia, Mai mau makan!"
"Gitu dong."
———
Ajin mengetuk-ngetuk meja kerjanya, dia masih mikirin soal jodoh.
"Gue harus cari di mana? Emang bakal nemu di jalan gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI ALEA ✔
Fanfiction"Saya bisa persembahkan seluruh dunia untuk kamu, Alea." ©Julye