Part 6

4K 499 13
                                    

Ara pun bergegas keluar dari butik itu menuju mobilnya.
"pak, yuk pak pulang sekarang, udah malem ini"ucap Ara panik , supir nya pun cepat cepat memasuki dalam mobil dan bergegas pulang.

di dalam mobil Ara sangat khawatir, karena ia baru kali ini keluar sampai malam tanpa meminta izin mamanya.

"aduh semoga aja mamah gak marah deh"-- batin Ara.

selang beberapa lama ara pun nyampe di rumahnya. Ara bergegas turun dan masuk ke dalam rumahnya.

Ara membuka pintu rumah secara perlahan untuk mengintip adakah mamanya di dalam?. Ternyata tidak ada.

Ara bergegas masuk, tetapi saat berjalan melewati ruang tamu...

"mampus gue!! ini nenek gue belum pulang juga, malah di situ juga ada papah mamah lagi"--  batin Ara.

Ara pun berjalan melewati ruang tamu itu, dgn muka yg panik, Ara terus berjalan tanpa menoleh ke arah mereka.

"Ara dari mana aja kamu!!" ucap seseorang laki laki, siapa lagi kalau bukan Boby, papahnya Ara.

Ara pun menghentikan langkahnya. ia membalikan badannya, melihat ke arah yg bersuara itu. Jantung Ara berdetak 2x lebih kencang, badannya sangat gemetar saat tatapan nya melihat ke arah seseorang laki-laki itu yaitu papahnya.

Ia melihat wajah papah nya yg sangat begitu marah padanya.
"ngepain kamu di situ aja, SINI KAMU!!"--boby.

"i-iya pah". ucap Ara dgn nada suaranya yg sudah bergetar.

Ara pun menghampiri papahnya, tepat mata semua orang yg ada di situ terlihat sinis menatapnya.

"ANAK KURANG AJAR YA KAMU RA!, KAMU GAK TAU INI JAM BERAPA? HA!!?".bentak Boby yg membuat Ara menundukkan kepalanya ketakutan.

"JAWAB ARA!". Ara meringis kesakitan, karena tangannya di cengkram oleh Boby dgn kuat.

Keluarganya?

Ya diem aja menyaksikan seorang Ara di marah oleh boby. menurut mereka itu mungkin bisa di bilang sebagai tontonan yg sangat menarik.

"p-pah sakit pah tan...gan Ara" dgn memegangi tangannya yg masih di cengkram kuat oleh Boby.

"ANAK GA TAU DI UNTUNG YA KAMU INI!!" Ucap Boby kini melemparkan tamparan keras di pipi mulus Ara.

Ara berusaha untuk tidak menangis, walau matanya kini sudah sangat merah menahan hair bening yg akan keluar dari matanya.

tak sampai di situ, Shania mamahnya Ara pun ikut memarahinya Ara. Dengan mendaratkan satu pukulan dgn gagang sapu di pinggang Ara.

Ara tak sanggup menahan air matanya untuk keluar. kini ia menangis sejadi jadinya.

"ampun pah mah, Ara minta maaf" ucap Ara sambil menangis.

"apa kamu bilang? ampun?, eh..!! denger ya! ga ada kata ampun untuk anak seperti kamu ini" ucap Boby menarik paksa tangan Ara untuk berdiri.

Boby menarik Ara ke kamarnya dan mengunci Ara dari luar.

Ara hanya menangis merenungi nasibnya yg sangat tragis ini. Ia selalu bertanya kepada tuhan....

KENAPA IA HARUS TERLAHIR KE DUNIA, JIKA IA HANYA FUNGSINYA UNTUK DI SAKITI SAJA?....





















Jangan nangis ngab :)
Sabar ya, buat yang baca cerita ini:)

oh iya, hari ini mungkin aku bakalan 2x update, tunggu update nanti sore ya ngab😉

SEE YOU AGAIN ❤️




Tbc...

Tuhan Bolehkah Aku Bahagia?(Zahra Nur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang