Part 11

3.8K 442 7
                                    

Ara memarkir motornya di Subah danau, pepohonan yang rindang dan dan pemandangan danau yang sangat indah.

"Kak Ara sering ke sini?"tanya sifah yg masih sibuk melihat pemandangan indah.

"Enggak, baru pertama kali"jawab Ara sambil menggandeng tangan sifah.

"Terus kakak tau dari mana tempat seindah ini?"

"Adek suka?"

"Suka banget kak, disini itu sejuk, bersih dan pemandangannya indah"

"Ya udh, kalau gitu kita duduk di sana yuk" ucap Ara sambil menunjuk bangku yg mengarah ke danau.

"Ayuk" ucap sifah semangat, entah kenapa, saat ini ia merasa di perlakukan sepesial banget oleh Ara.
Apakah Ara punya rasa yang sama seperti sifah? Ah.. entahlah,yg penting saat ini dia sangat bahagia.

Saat mereka sudah duduk, Ara melihat pedagang es krim tak kau dari danau itu.

"Dek.. mau es krim?"

"Mau kak" jawab sifah antusias.

Ara pun berjalan menuju tempat penjual es krim tsb.

"Pak es krim satu sepesial ya"

"Sebentar ya neng" Ara hanya mengangguk dan menunggu es krim yang ia pesan.

"Ini dek" memberi es krim yang ia pesan tadi.

"Wih... Makasih kakak sayang" ucap sifah sambil mengambil es krim yang Ara beri.

"Cie manggil sayang" ucap Ara sambil mencolek dagu sifah.

"Apaan sih kak, biasa aja kali"

"Iye iye"

Sifah pun memakan es krim nya."kakak mau, aaaa...." Sambil menyodorkan 1 sendok es krim ke Ara.

"Ga ah, kamu aja yg makan"

"Iiihhh makan ga kak, kalau aku ngambek nih sama kakak" ucap sifah sambil memanyunkan bibirnya.

Ara pun dengan terpaksa memakan es krim itu."nah pinter kakak prajurit aku"

"Iya dedek bawel" ucap Ara sambil mengacak pelan rambut sifah.








Dret dret dret...

Ara pun mengambil handphone dari saku celana.

"Halo"

........

"Iya Ara pula"

........

"Maaf"

........

Sabung telfon itu pun terputus."Adek, pulang yuk, kakak ada urusan"

"Yah... Kakak cepet banget sih pulangnya, es aku masih banyak tau"

"Ya udh buang aja ya, kapan kapan kakak traktir es krim lain waktu ya"

Shifa pun memanyunkan bibirnya."ya udh deh"






_____________________






Ara pun memarkirkan motornya di garasi rumahnya. Ara berjalan masuk ke dalam rumahnya. Dan melihat papahnya yang sudah menunggu kedatangan dirinya.

"Dari mana aja kamu?"--boby.

"Maaf pah"

"Kamu itu ya, ga tau diri banget, saya ngasih kamu motor itu lagi bukan untuk kamu bisa keluyuran seenaknya aja!"

"Maaf"

Plak!!

Boby menampar Ara hingga ia terjatuh ke bawah, Ara berusaha sebisa mungkin untuk mengeluarkan air matanya itu.

"Sekarang kamu pergi ke ruang kerja saya, kamu ambil berkas berkas yg ada di meja, kamu kerjakan dan harus kamu kirim ke saya besok jam 10!!" Ucap Boby langsung pergi meninggalkan Ara.










Ara pun pergi ke ruang kerja papanya, dan mengambil tumpukan kertas yang lumayan banyak.

Akhir akhir ini papahnya sering sekali mengasihi pekerjaan sebagian kantor nya kepada Ara, sebenarnya Ara ingin nolak karena butik nya aja ga ke urus sama dia itu pun yg ngurus manager nya. Eh malah di suruh ngerjain dokumen sebagian kantor papahnya.

Sebenarnya Ara tak masalah, karena di juga tau dalam urusan pekerjaan papahnya itu.

Sesampai di kamarnya Ara meletakkan berkas berkas nya itu di meja sofa kamarnya, ia mendudukkan dirinya di sofa itu.

"Capek"



Itu lah yang bisa Ara ucapkan sekarang.
Bukan capek karena kerjaan yg papanya kasih, tapi capek dengan sikap seluruh keluarganya, yg seakan akan mengucilkan nya di keluarga nya sendiri.











Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang melaksanakannya :)

Salam toleransi🙏



Tbc...

Tuhan Bolehkah Aku Bahagia?(Zahra Nur)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang