Titik Nol

483 49 6
                                    

"Kamu kok nggak pacaran?" Tanya orang pada saya.

"Nanti aja, kalau udah kuliah" Jawab saya.

Bisa dibilang, hampir setiap orang yang tanya begitu, pasti saya jawab dengan jawaban seperti itu. Kenapa? Karena saya berpikir, pacaran yang tidak dilakukan ketika masa kuliah itu, bakal cepet putusnya. Kok bisa? Karena banyak faktornya, misal..

✓ Belum dewasa (cinta monyet).

✓ Belum bisa mengendalikan emosi.

✓ Rentan terpisah ketika sudah lulus sekolah.

Itu lah yang akhirnya mendasari saya untuk terus menjawab, "Nanti aja pacarannya kalau udah kuliah"

Lantas, ketika udah kuliah, apakah akhirnya mas pacaran? Ya, awal masuk kuliah (3 bulan tepatnya), saya langsung dapet pacar. (Gila nggak tuh? Apakah ini yang disebut dengan faktor hoki, wkwk)

Jujur, saya seneng banget sih. Kenapa? Karena akhirnya diri ini bisa merasakan juga yang namanya pacaran. Ibarat kaya orang puasa terus berbuka ketika sudah waktunya, nah itulah yang saya rasakan ketika akhirnya saya bisa pacaran.

Apa yang mas rasakan ketika menjalani masa-masa pacaran? Ya itu tadi, jujur seneng. Kenapa? Karena banyak hal baru yang akhirnya bisa saya rasakan, seperti..

✓ Dapet perhatian dari pacar.

✓ Dapet semangat dari pacar.

 Dapet bantuan dari pacar.


Itu adalah hal-hal sepele, namun memberikan rasa kebahagiaan tersendiri ketika didapatkan. Contoh lagi,

✓ Kerjain bareng, yuk.

✓ Mau aku temenin, nggak?

✓ Mau aku bantuin, nggak?

✓ Kamu udah makan belum?

✓ Kita ke sana, yuk!

✓ Selamat pagi, semoga hari kamu menyenangkan, ya.

✓ Besok ada ujian, semangat, ya!


See, ini mungkin sepele, namun bila kita dapatkan dari orang yang kita cintai, justru bisa jadi booster tersendiri buat kita. Bener? #Udahnggakusahsenyumsenyusendirimblo

Walaupun begitu, pada akhirnya yang saya dapat dari hal tersebut hanyalah luka. Lha, kok bisa? Ya, karena di samping rasa bahagia itu, ada pula hal-hal yang tidak mengenakan hati, dan ini jumlahnya lebih banyak dari pada rasa bahagia itu sendiri. Contohnya kaya gimana, mas? Contohnya kaya,

✓ Kok dia nggak ada kabar, ya?

✓ Kok dia kayanya deket sama laki-laki lain, ya?

✓ Kok dia sekarang kaya berubah sikap, ya?

Pertanyaan di atas mungkin terkesan biasa untuk dibaca oleh sebagian orang (khususnya jomblo). Namun bagi mereka yang memiliki pasangan, rasa-rasanya bikin hati selalu nggak tenang. Alhasil, pikiran seringkali tersita untuk berbagai praduga dan asumsi, ketimbang hal-hal produktif.

Melelahkan? Jelas, ini bener-bener melelahkan. Kenapa? Karena di usia saya yang masih terbilang muda, masih banyak tenaga, dan juga waktu luang, justru malah banyak saya habiskan untuk hal-hal semacam praduga. Kenapa nggak coba bersikap biasa aja, mas? Entahlah, cuman bagi saya, saya nggak bisa begitu. Kurang bisa fokus, kalo ada masalah, terutama sama orang deket. (my bad)

At least, karena makin banyaknya masalah dan hal sepele yang dijadikan hal besar, akhirnya kita sama-sama memutuskan untuk pisah.

Dikira putus itu bisa menyembuhkan, nyatanya malah makin menyakitkan. Kok bisa? Ya, karena setelah putus itu, justru banyak hal-hal menyakitkan yang saya rasakan, seperti..

✓ Terbayang kembali kenangan bersama dia.

✓ Terbayang kembali perbuatan saya terhadap dia.

✓ Terbayang kembali perhatian dia terhadap saya.

✓ Terbayang kembali hari-hari yang saya habiskan bersama dia.

Alhasil, dari hal tersebut, buat saya sering ngelamun, enggan untuk keluar, menyendiri di kamar, nyesek ketika mengunjungi tempat yang saya anggap memorable, bahkan sakit hati ketika ketemu dia lagi. Jujur, kaya pengen bilang, "Kenapa harus gini sih?"

Dari kejadian itu, saya bertekad untuk tidak lagi melakukan yang namanya pacaran sebelum nikah. Kenapa, mas? Karena saya sudah merasa cukup dengan kebodohan yang saya lakukan dan rasa sakit yang saya rasakan. Tapi kan, siapa tahu selanjutnya berhasil? Nggak, udah cukup. Lalu, gimana caranya mas nikah, kalo nggak melewati masa pacaran? Saya bersikeras yakin bisa nikah, tanpa harus pacaran. Caranya? ... (Lanjut di bagian berikutnya, ya)

Tombak Merah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang