Update lagi, janga lupa vote!
Komenin juga yaaaa!Status Bunga masih buronan, wanita itu tidak bisa hidup bebas walaupun sudah pergi ke luar negeri. Media terus memberitakan dan menunjukkan fotonya atas kasus penganiayaan.
"Sial! Kalau gini caranya, gue enggak bisa tenang!" ujarnya kesal, kemanapun ia pergi, harus memakai masker dan topi agar tidak dikenali.
Sedangkan keluarga Jeffry semakin bahagia. Sang mama mulai tidak menjaga jarak dengan Tiya, walaupun masih sering ketus dan cuek.
Cup!
Tiya tersentak, Jeffry tiba-tiba datang dan memeluk dari belakang lalu mengecup pipinya.
"Kenapa, Mas?" tanyanya sambil mengusap pipi suami tanpa mengalihkan pandangan dari masakannya.
"Dua bulan aku dianggurin, enggak kangen?"
Tiya diam, usai mematikan kompornya ia berbalik. "Mas, kan, enggak minta."
"Siapa tahu kamu trauma habis keguguran, makanya aku enggak nagih. Tapi... dua bulan lama juga, enggak tahan." Jeffry berbicara dengan nada berat dan manja, membuat Tiya merinding sesaat.
"Aku mandi dulu ya, badanku bau masakan." Tiya hendak melepas pelukan, namun pria itu enggan dan malah mengangkatnya ke pundak.
Tiya memukul bahu suaminya. "Turunin, Mas!
Jeffry tidak hirau dan tetap menggendongnya istrinya sampai ke kamar.
Tiya buru-buru ke kamar mandi membersihkan diri. Usai mandi dan mengeringkan rambutnya, Tiya mendatangi Jeffry yang berdiri di depan jendela kamar, memeluk tubuh berotot itu lalu mendongak dan mendapat kecupan lembut di keningnya.
Keduanya kembali melakukan hubungan suami istri setelah dua bulan tidak melakukannya. Jeffry mengakhirinya dengan memberi kecupan lembut di kening istrinya lalu merebahkan diri di samping istrinya, memeluk tubuh yang lebih kecil dari belakang.
Tiya berbalik menghadap suaminya, tangannya tergerak menyentuh pipi tirus Jeffry dan membelainya lembut. "I love you."
Jeffry tersenyum, memegang tangan Tiya lalu mengecupnya. "I love you more."
ooOoo
Tiya memutuskan untuk menginap di rumah mertuanya tiap sebulan sekali. Saat ini ia sedang membantu Irene memasak. Awalnya wanita itu menolak, namun Tiya bersikukuh ingin membantunya.
"Ma, Mas Jeffrey dulu suka dibikinin menu apa sebelum nikah?" tanya Tiya.
"Ngapain kamu nanya-nanya?" ketus Irene.
"Aku mau belajar resep masakan Mama, mau ya, ajarin Tiya?" ujar Tiya memohon.
"Enggak!" Irene berpindah menghindari menantunya itu.
Tiya malah mengekor di belakangnya. "Kata Mas Jeffry, Mama jago bikin masakan Eropa. Ayo dong ajarin Tiya, yah, yah, yah?"
Irene memutar bola matanya malas. "Enggak usah sok imut di depan saya! Enggak mempan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Bet to Love ✓
Fiksi PenggemarTiya yang merupakan seorang guru agama, dijadikan bahan taruhan oleh adiknya sendiri saat hendak balapan liar. Karena adiknya kalah, ia harus tinggal di apartemen bersama seorang mahasiswa bar-bar bernama Jeffrey. [JAEYONG GS] [NON BAKU] Mengandung...