Now Playing
CHEN - Beautiful Googbye
Aku paling suka nulis Hipotesa Rasa sambil dengar lagu ini. Karena gatau kenapa lagu ini relate sama Fiona. Terlepas dari liriknya, nada lagu ini emosional.
Boleh pake banget kalian dengerin sambil baca PART ini!
Anw, ada kejutan di akhir PART. Apa itu?
Dimohon untuk baca dari atas, jangan baca dari bawah biar kejutan!
.Selamat menikmati.
~~
Happy Reading
💖
~~"HAH!!!"
Fiona meninju ruang kosong di depannya. Ia memukul kepala berkali-kali setelah melangkah keluar dari ruang rapat.
Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu, Fiona!
Bagaimana kalau kepala sekolah melaporkanmu ke polisi? Bagaimana kalau dia membunuhmu?!
Fiona merutuki dirinya sendiri sembari melangkah keluar sekolah. Ia menggeleng dengan tegas, tidak mungkin. Ayahku, Martin Muller, ayah tentu saja bisa melindungi aku. Ya, ini keputusan tepat.
Sedetik kemudian ia mengeluh dengan lesu, YA TUHAN AKU AKAN JADI PENGANGGURAN!
Fiona kemudian memukul kepalanya lagi dan bergumam, "Apa yang harus aku katakan pada Ayah?!"
"Fiona?"
Suara Zindra membuat gadis bermata peri itu terhenyak. Aksi menyalahkan diri itu tentu berakhir ketika ada mata teduh Zindra yang selalu saja keheranan melihat tingkah Fiona. Laki-laki itu sudah tahu dengan pasti ketika Fiona mencak-mencak, masalahnya tentu saja ada pada sekolah itu.
"Apa kamu tidak berniat jadi pengangguran saja daripada kamu selalu naik darah di sekolah ini?" tanya Zindra.
Tubuh gagah itu tengah bersandar di mobilnya dengan tangan yang terlipat di dada. Menghela napas berkali-kali ketika melihat wajah kusut Fiona menghampiri. Langkah gadis itu sempoyongan, seperti orang yang sangat putus asa.
"Aku memang akan jadi pengangguran enam bulan lagi, Ndra!"
Zindra mengangkat alis, sedetik kemudian bibir ranum itu mengerucut dengan tatapan yang menajam. "Kamu dipecat? Setelah aku mengaku sebagai tunanganmu, kamu masih saja diperlakukan tidak adil?!"
Fiona menggaruk keningnya dan berhenti melangkah. Tepat di samping tubuh Zindra. Tubuh pendek yang tidak sampai di bahu Zindra itu bersandar, menggaet lengan gagah Zindra yang masih setia dengan jas hitamnya. Tangan Zindra yang lain sudah otomatis terjulur untuk membelai kepala Fiona. Kepala dengan beban baru itu terasa panas, seperti habis terbakar oleh amarah.
"Sahabat baikku ini kenapa, hhmm?"
"Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke Maluku."
Zindra menelan ludah berat. Tangannya yang semula mengusap lembut puncak kepala Fiona kini berhenti. Ia menghela napas lagi. "Kalau kamu sudah memutuskan aku bisa apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIPOTESA RASA [SELESAI]
Romance"Cerita Melodrama khusus remaja-dewasa 16+" Update setiap hari senin dan kamis jam 20.00 SINOPSIS : Fiona adalah seorang gadis miskin yang cerdas, tidak ada yang tidak mencintai sosok bermata peri itu, termasuk Fian. Laki-laki dengan sejuta pesona...