Bertemu...

12 1 0
                                    

Minggu,7:30 pagi dinihari, kami dikumpul ditempat yang sama seperti sebelumnya, hanya saja hari ini dengan alat yang berbeda.
"Oke , kalian sudah bisa ke lokasi kemarin, bawa alat yang dibutuhkan, dan jangan lupa absen! Goodluck!" Ujar Koordinator Praktikum yang belum kukenal namanya.
"Untuk semua asdos, perhatikan ketelitian mereka saat pratikum ya, Jangan ada yang sampai salah pembacaan!" Lanjutnya memerintah.

Setelah aba-aba dari koordinator, seluruh praktikan menuju ke lokasi masing-masing dan didampingi oleh asdos yang sama.
"Haduhh masih pagi udah cape aja, kalian bawa minum gak" tanya Rio
"Belum juga ngapa-ngapain udah cape, apasih!". Jawab yayat
"Lah, naik motor dari rumah ke Kampus butuh tenaga juga loh". Lugas Rio
"Kalian bawa cemilan gak? Laper nih". Tanya Adit dengan wajah memelas.
"Kan udah dikasih tau, sebelum kemari tuh musti sarapan dulu, soalnya kan praktikumnya lamaaaaaaa!!!!" Teriak aul ditelinga adit.
"Aduh! Berisik banget sih, polusi suara bangett". Jawab adit.
Beberapa menit percakapan kami berlangsung, tibatiba suara teriakan terdengar dari asdos kami . "Masih pagi sudah ngerumpi aja ya kalian! Pasang alat cepat! Dasar lalod!" Ujar ka Nisa
Seketika kami langsung memasang alat Waterpass lalu mulai membaca.
Sama seperti kemarin, setelah praktikum, kami langsung maju satu persatu untuk memperlihatkan gambar dan menjawab beberapa pertanyaan.

Setelah selesai, kami ber-14 duduk ditepian trotoar kampus kami, Ohiya kampus kami termasuk kampus terluas se Indonesia loh hehe. Kalian kalo mau ke jurusan lain walaupun masih satu fakultas, musti naik motor biar sampe haha. Makanya, di kampus kita ada trotoarnya hehe.
"Haduhh cape banget, akhirnya selesai juga praktikumnya". Ujarku dengan wajah letih
"Hmm iyanih, mana laper lagi". Sambung sinta
"Lihatlah dan bukalah mata hatimu". Seruan nyanyian Adit dan ditertawakan teman-teman yang lain.
"Eh iya, setelah praktikum, kita kan musti asistensi lagi, kira-kira siapa ya asdos yang akan mengasistensi kita?". Tanya Adam dengan wajah bertanya-tanya.
"Lah bukannya kak Nisa sama Ka haykal ya?" Jawab Wanda dengan enteng.
"Huu males banget, gaada asdos lain apa hihi". Ujar Dimas sambil meneguk minuman.

Waktu memasuki pukul 18:00 terlihat matahari mulai memancarkan warna emasnya terhampar luas di langit kampus kami berada.
"Masyaallah cantiknya senja sore ini" ujar revi
Sembari menghirup udara segar,
Rio kembali melemparkan lelucon khas anak Indie "Bagaikan cakrawala terhampar di Samudra, dengan seteguk kopi dan puisi"
"Halahh gak cocok, cocoknya jadi anak Indihome aja hahaha". Gurauan Aji yang membuat kami tertawa lepas.
"Eh,eh foto yuk fotooo, biar ada kenang-kenangan gituu, mumpung langitnya mendukung". Ajak Yaya
"Hayuklahh!!" Jawab kami serentak.
Beberapa menit kemudian kami kembali duduk untuk istirahat sebelum kembali ke lokasi awal.

Tiba-tiba seseorang datang menghampiri kami, "Oke, jadi siapa yang bertanggung jawab dengan kelompok kalian?, Satu orang beri nomor wa nya ke saya, biar gampang dihubungi!" Ujar Salah satu Asdos yang belum kami kenal sebelumnya.
Sontak kami langsung saling tatap-tatapan seakan saling menyuruh untuk menjadi ketua kelompok.
Postur yang tinggi,ramping, dan rambut gondrong yang terurai sebahu dengan memakai kemeja khas asdos tepat berdiri berhadapan denganku yang masih duduk di trotoar bersama teman-temanku yang lainnya sembari masih berdiskusi tentang siapa yang akan menjadi ketua kelompok di kelompok kami.
"Rio aja dehh, dia kan pinter masalah Hitung-hitung" Ujar Aul dengan wajah meyakinkan.
"Aku aja, aku kan juga pinter, pinter boongnya hahaha" candaan yayat membuat kami sontak tertawa girang.
"Eh,eh gmn? Rio aja ya kan?" Tanyaku memastikan.
"Halahh terserah kalian dehh.." Ujar Rio dengan wajah pasrah.
Sontak Ray berteriak dan berkata, "Rio ka!! Rio yang akan bertanggung jawab di kelompok kita, alias yang akan menjadi Ketua Kelompok kita!!"
"Oke!, Baik, perkenalkan saya Agam Abdillah, saya akan menjadi Asdos Asistensi Kalian kedepan, dan untuk Ketua Kelompok silahkan masukkan nomor wa dan akan saya kabari kelanjutannya". Ujarnya dengan Lugas sembari memberikan handphone miliknya kepada Rio.
"Ohiya, kalian yang atur jadwal ya, nanti ketua kelompoknya sampaikan ke saya jadwal fix nya, Ada pertanyaan?" Sambungnya.
Sontak kami ber-14 terkejut dan saling bertatap-tatapan seakan memberi kode bahwa kurang menyukai Asdos tersebut.
"Tidak ada kaa!!" Jawab kami serentak dengan sinis.
Beberapa menit kemudian, asdos itupun pergi meninggalkan kerumunan kami.
"Huhh ngga ada asdos lain apa? Yang bikin naik mood gitu, kan males kalo asistensi malah bikin badmood". Ujarku dengan jengkel.
"Iyanih, mending kak Nisa aja, idaman bangett". Sambung Aji dengan wajah penuh harapan.
"Eh asdos keren gitu kalian gasuka?". Tanya Wanda dengan wajah berseri. "wahh asistensiku berwarna deh kali ini" sambungnya.
"Helehhh, otakmu just cogan mulu, apa-apa keren, apa-apa ganteng, jangan bilang mas-mas yang jual kerupuk dibilang keren juga". Geram Adit.
"Hahahaha ngakak so hard, ternyata gitu yaa". Tawaan kami dihentikan oleh Ka Haykal yang menyuruh kami berkumpul ke lokasi awal untuk mengabsen dan mengembalikan alat.
"Semuanya, ke lokasi awal sekarang! Alat jangan lupa simpan di lab!, Setelah itu silahkan kembali ke rumah masing-masing!" Ujarnya memerintah.

Asdos dan PraktikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang