(Y/n) menatap saeran dengan tatapan bingung, sedangkan saeran terus memajukan wajah nya dengan kedua tangan yang berada di samping tubuh (Y/n) memudahkan Saeran untuk leluasa mendekatkan wajahnya ke wajah (Y/n).
"Saeran ah.." ucap (Y/n) sambil menahan tubuh saeran dengan tangannya
"..."
Saeran hanya diam menatap (Y/n), lalu dia memegang kedua tangan (Y/n) yang menghalangi pergerakannya dan mulai mendekatkan wajahnya lagi. Hingga saat hidung mereka bersentuhan, Saeran mendengar suara telpon.
Mendengar suara telpon tersebut, membuat saeran perlahan-lahan membuka matanya.
"Arghhh.. "
Saeran mengucek-ngucek matanya lalu mengambil ponsel yang ada di kantungnya.
"Halo?" Ucap saeran serak, seperti suara khas orang yang habis bangun tidur
"Uhm saeran ah? Kau sedang tidur? Apa (Y/n) sudah pulang?" Tanya orang yang menelpon saeran, yaitu seven
"Belum.. hoaamm.. dia sedang tidur.." ucap Saeran sambil menguap
"HAAAH?!!! KALIAN KALIAN.. TIDUR.." ucap seven heboh dari sebrang sana
Saeran yang menyadari perkataannya, mulai gugup dan dadanya berdegub kencang, dan langsung mengingatkan dia tentang mimpi yang ia dapatkan tadi sehabis tidur.
"TIDAK!! JANGAN BERPIKIR YANG ANEH-ANEH SUDAH LAH AKU MATIKAN SAJA!!" Teriak saeran lalu, berusaha menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan nya untuk menenangkan diri
"Ahhh.. kenapa aku mendapat mimpi seperti itu.." gumam saeran
"Aku pasti sudah gila.. aku hampir menciumnya.. " ucap saeran sambil menepuk-nepuk2 pipinya
"Harus kah aku tanyakan pada dia? Kenapa Aku bisa memimpikan yang seperti itu?" Tanya saeran pada dirinya sendiri
"Arghh tidak!!! Nanti dia akan berpikiran yang aneh-aneh..." ucap Saeran sambil menggelengkan kepalanya
"Haaah"
"Saeran ah?" Ucap seseorang dari samping saeran
"Yaaak!! Aku kaget!" kaget saeran yang terkaget karena (Y/n) tiba-tiba muncul dan sudah duduk di samping nya
"Sejak kapan kau datang?!" Tanya saeran panik karena sedari tadi dia membicarakan (Y/n) dengan dirinya sendiri
"Baru saja.. aku baru bangun.. hoaam.." ucap (Y/n) sambil menguap
"Kau ini... suka sekali ya tidur di sembarang tempat " ucap saeran sambil menatap kedepan
"Hehe.. aku ini tidak tahan kantuk" ucap (Y/n) sambil nyengir
"Tidak boleh seperti itu.. bahaya.. Apalagi di rumah pria.." jawab saeran sambil melihat ke arah (Y/n)
"Iyah.. tapi kalau yang ini tidak apa-apa kan? Soalnya prianya kau saeran" ucap (Y/n) sambil tersenyum
"Tetap tidak boleh! Aku ini juga pria! Apa kau tidak menganggap ku sebagai pria?" Tanya saeran sambil menatap sinis kearah (Y/n)
"Tentu saja aku melihat mu sebagai pria.. tapi aku percaya kok Saeran bukan orang yang seperti itu hehe" jawab (Y/n)
Saeran mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia merasa pipinya akan meledakan karena panas.
"Bagaimana dia seyakin itu? Aku sendiri saja barusan memimpikan sesuatu yang tidak seharusnya.." ucap Saeran dalam hati
Hari sudah semakin sore, dan matahari pun mulai terbenam. (Y/n) membereskan barang-barangnya untuk bersiap pulang.
"Maaf ya saeran, aku jdi merepotkan mu karena aku tertidur di tengah film " ucap (Y/n) dengan mulut nya yang cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay not to be Okay [Saeran x Reader]
Fanfiction[Update tiap Kamis & Sabtu] Lanjutan cerita dari Secret ending 2 versi aku sendiri ❣ Seven, berhasil menyelamatkan Saeran adiknya dari MintEye, tetapi pada saat dia kembali ke Seven.. Saeran masi sangat dendam ke Seven karena efek dari brainwashing...