Di Apartemen

17 3 0
                                    

Saeran dan (Y/n)  masih menikmati pemandangan langit taman. Kata-kata Saeran tadi membuat (Y/n) kepikiran.

"Aku tidak akan mengatakannya padamu sekarang, mungkin nanti.. aku akan mengatakannya langsung.."

"Memangnya arti dari bunga lili of the valley itu apa? Sampai saeran tidak mau memberitahu nya sekarang" ucap (Y/n) dalam hati

"Uhm.. mendung" ucap Saeran sambil melihat ke arah langit

"Eh?"

(Y/n) tersadar dari lamunannya dan langsung melihat ke arah langit

"Iyah sepertinya mau hujan, kita mau pulang sekarang?" Tanya (Y/n)

"...baiklah " jawab saeran kecil

Mereka pun berjalan menjauhi taman tersebut, dan pergi menuju halte bus untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Kau tidak ada jadwal klien lain?" Tanya saeran sambil berjalan

"Tidak ada.. hari ini cuma jadwal dengan saeran saja.." ucap (Y/n) sambil berjalan disamping saeran

Mereka berdua sampai di halte bus, lalu duduk di halte tersebut sambil menunggu bus nya datang.

"Apa perlu dia kuantar ke rumah?" Tanya saeran dalam hati

"Saeran ah.. itu bus ku.. aku pulang duluan yah.." ucap (Y/n) lalu menaiki bus tersebut

"..."

Saeran terdiam, melihat (Y/n) yang sudah menaiki bus tersebut dan duduk di kursi bus. Saeran tiba-tiba berdiri dari duduknya, kemudian berlari masuk ke dalam bus tersebut.

"Saeran?" Tanya (Y/n) bingung

Setelah membayar bus, dia pun duduk di sebelah (Y/n). (Y/n) dengan muka kaget nya tak henti-henti menatap Saeran yang kini sudah ada di sebelahnya.

"Saeran ah.. kenapa kau malah--"

"Sudahlah diam.." potong saeran lalu menyenderkan punggungnya ke kursi bus sambil menutup matanya

(Y/n) pun langsung menutup mulutnya rapat, dan menyenderkan punggungnya ke kursi bus sambil melihat ke arah jendela.

"Kalau nanti hujan.. Saeran tidak bisa pulang bagaimana?" Tanya (Y/n) dalam hati

Setelah 20 menit di bus, akhirnya mereka sampai di halte dekat apartement (Y/n).  Mereka pun berjalan menuju apartement (Y/n) dalam diam.

"Kau seharusnya tidak usah mengantarku.." ucap (Y/n) sambil melirik ke arah saeran

"Terserah aku.." ucap Saeran datar

"Hmm.."

Beberapa menit berjalan, tetes-tetes air hujan pun mulai berjatuhan dari langit. Mereka dengan cepat berlari ke arah apartement (Y/n) yang ada di depan sana.

"Kyaa basah..." ucap (Y/n) setelah sampai di depan apartemennya

"Saeran ah.. masuk dulu yuk kalau kau pulang sekarang nanti takutnya besok demam karena hujan-hujanan" ucap (Y/n) sambil menatap saeran dengan tatapan khawatir

"Uhm... oke"

Mereka berdua pun masuk ke dalam apartement tersebut, mereka memasuki lift dan (Y/n) menekan tombol 3 yaitu lantai kamar nya.

"Aku.. masuk ke apartemen (Y/n)" pikir Saeran dalam hati

"Ting" bunyi lift, pintu lift pun terbuka

Mereka melangkahkan kakinya keluar, lalu berjalan menuju kamar (Y/n). Sesampainya di depan kamar (Y/n), dia memasukkan pin kamarnya lalu membuka pintu kamar tersebut.

It's Okay not to be Okay [Saeran x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang