Suami Manja+Nyebelin

sebelas

"Sayang, aku mau tau! yang kamu bilang 'rahasia' tadi," ucap Arkan merengek yang terus saja  mengikuti istrinya, sampai di kamar mereka .

"Apa?" tanya Qila tersenyum berlagak polos, seakan-akan ia tak tau apa-apa. Iya, Qila merasa senang membuat suaminya penasaran.

"Yang tadi, lho."

"Yang mana?" tanya Qila yang masih berlagak polos dan mengambil gawainya yang terletak di atas meja di samping ranjang.

Dengan sigap Arkan mengambil handphone Qila dan mengungkung istrinya.

"A--pa?" tanya Qila terbata karena tatapan mereka bertemu secara mendadak.

"Bilang atau aku akan--" Arkan menggantung ucapannya menatap istrinya lekat.

"Atau apa?" tanya Qila dibuat santai walaupun jantungnya telah menari-nari ria di dalam sana dan memalingkan wajahnya.

Arkan mendekat ditelinga Qila dan membisikkan, "Atau akan ada satu nyawa di sini," ucap Arkan mengusap  perut Qila dengan tangan kanannya dan tangan kirinya menampung bobotnya.

"Lakukan saja." What! Kali ini bukan Qila yang terkejut melainkan Arkan  matanya melotot sempurna dengan cepat ia menghindar dari Qila ia masih tak percaya dengan ucapan istrinya itu.

"Sayang aku serius," ucap Arkan.

"Aku juga."

"Alasannya?"

"Aku istrimu," ucap Qila polos menatap lekat suaminya.

"Aku tidak mau melakukannya jika terpaksa, aku akan menunggu sampai kau benar-benar siap," ucap Arkan memalingkan wajahnya.

"Aku tidak terpaksa, aku ingin menjadi istri sesungguhnya untukmu," ucap Qila tersenyum menangkup pipi suaminya dengan kedua tangannya menatap Arkan yang masih tidak percaya dengan kenyataan.

"Aku berhenti bekerja. Aku ingin menjadi istri yang taat dan ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti." ucap Qila dengan tegas tanpa keraguan sedikitpun memandang suaminya dengan mata yang berkaca-kaca dengan sigap memeluk Arkan.

"Maaf selama ini aku tidak pernah menjadi istri yang baik untukmu." Sambung Qila yang menangis di pelukan Arkan.

Tak ingin berlarut dalam keterkejutannya Arkan membalas pelukan Qila. "Kamu adalah istri terbaik baik dulu, sekarang ataupun di masa depan. Tolong jangan menangis, aku tidak suka air matamu," ucap Arkan mengusap liquid bening di pipi istrinya.

"Tidak, aku telah berdosa selama ini tidak menuruti keinginan suamiku," ucap Qila dengan air mata yang kembali membasahi pipinya.

"Suamilah yang akan menanggung dosa keluarganya. Jangan menangis lagi," ucap Arkan menatap Qila sendu dengan senyum yang tak pernah pudar di wajahnya. Ia sangat bersyukur akhirnya doanya terjawab sudah.

"Maka dari itu aku akan mengurangi dosa mu," ucap Qila tulus.

"Terimakasih sa--" balas Arkan yang masih setia menatap istrinya.

"Shutt!" Qila menaruh telunjuknya di bibir suaminya. "Tidak seharusnya aku yang harus menyadari semua ini dari awal, aku mencintaimu, suamiku Arkan Firanda Saputra." sambung Qila mantap.

"A--pa kamu bilang tadi sayang," ucap Arkan terkejut, apa tadi ia salah dengar tadi, ia masih ragu.

"Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku milikmu dan hanya kamu, kamu berhak atas diriku," ucap Qila jelas menatap suaminya yang mematung sedetik kemudian Arkan mengecup singkat bibir Qila dan memeluk istrinya dengan erat.

"Terimakasih sayang, aku sangat mencintaimu aku juga milikmu tak ada orang lain di hatiku," ucap Arkan terharu dan melepaskan pelukannya.

"Aku milikmu, aku siap kau mengambil hak mu dan jadikanlah aku seorang ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti." Qila mencium bibir Arkan dengan lembut dan di balas lembut oleh suaminya dan terjadilah yang seharusnya sejak dulu mereka tuntaskan dimalam yang baik ini.

Tamat✅

_____________________________
"Thor kok udah tamat sih, konfliknya juga belum ada?"

"Sebenarnya author malas buat konflik, kenapa cb ini cepat tamat, author ga mau gangtungin readers lagi karena author jarang up, author ini pemalas."

Terimakasih buat readers yang masih pantengin nih cb, semoga cb ini bisa menghibur walaupun gaje, alasan author langsung tamat-in juga karena author ga bisa memberi contoh yang baik atau faedah dalam tulisan gaje author ini.