Pagi hari telah tiba, saeran duduk di kursi rumah sakit yang berada disamping ranjang rumah sakit. Tangannya tak henti-henti memegang tangan perempuan yang tengah tiduran di ranjang tersebut.
"Saeran ah.. aku tidak apa-apa"
"Bagaimana mungkin tidak apa-apa! Berhentilah berbohong!" Ucap saeran dengan keras
"Sungguh tidak apa-apa.." ucap perempuan tersebut meyakinkan saeran
"Kau sendiri yang bilang pada ku bukan? Terkadang tidak apa-apa kalau kita merasa sedang tidak baik-baik saja.. Its okay not to be okay..
Tapi kau sendiri tidak melakukan hal itu...
Kau bisa menceritakan semuanya pada ku.. seperti pada saat aku menceritakan semuanya pada mu.." ucap saeran sambil memegang erat tangan perempuan itu
"Maafkan aku.. saeran ah.."
Saeran tiba-tiba terbangun dari tidurnya, aneh sekali dia bermimpi seperti itu. Wajahnya cemas, dan berkeringat banyak.
"Itu.. hanya mimpi kan?" Ucap saeran dalam hati
.
.
To be Continue
Ini sebenernya kaya potongan cerita dari part cerita selanjutnya gtu >.<
Hope u like it ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay not to be Okay [Saeran x Reader]
Fanfiction[Update tiap Kamis & Sabtu] Lanjutan cerita dari Secret ending 2 versi aku sendiri ❣ Seven, berhasil menyelamatkan Saeran adiknya dari MintEye, tetapi pada saat dia kembali ke Seven.. Saeran masi sangat dendam ke Seven karena efek dari brainwashing...