TS
(Tetangga Sebelah)⚠️WARNING⚠️
vote dulu sebelum bacaa❗️
-
-
-
Happy Reading
❇️💮❇️
Dua insan yang berbeda jenis kelamin itu, terus menerus mengatakan sumpah serapahnya, entah masalah apalagi yang mereka alami kali ini. Tapi yang pasti keduanya tidak akan pernah akur jika bertemu, atau mungkin suatu saat? Entahlah biarlah semesta yang menjawab." Nyuci-nyuci sendiri, makan makan sendiri, mandi-mandi sendiri, ngebabupun sendiri" gumam Restihara dengan baju andalanya
Apalagi kalau bukan daster salah satu jenis pakaian yang banyak disukai kaum Emak-emak dan anak muda juga tentunya, serta jenis abstrak rambut yang mengembang tak tentu arah.
Begitu pula dengan jedai rambut yang selalu bertengger di kepala kananya.
" Woy! Lo ngapain Estih?" ucap Satria yang asik memperhatikan teman musuhnya itu di atas balkon rumahnya.
Si bangsat manggil gue dengan nama laknat itu lagi.
batin Restihara" Ngegembel sekalian ngamen" ketus Restihara yang sedari tadi Ia membeberkan pakaian untuk di jemur.
" Boleh juga tuh hasilnya jangan lupa bagi dua, sabilah yakali kagak"
" Emang dasar otaknya dongo ya gitu sifatnya 11-12 sama babi suka duit! Jadi bagong aja sono, sungut lo mendukung buat ngepet NGOK NGOK!"
" Sialan, rambut lo tu udak kaya sapu ijuk apalagi muka lo! Kembaran kunti bermutasi monyet!" sembur Satria ia berusaha menahan gejolak amarah dalam dirinya untuk terus menghujati teman musuhnya.
" Aa', Mamah mau minta tolong sini bentar" panggil paruh baya yang sibuk berkutat di halaman jemuran rumah nya.
" I'm coming Makk" sahut Satria tidak lupa juga ia mengucapkan salam perpisahan pada teman musuhnya itu.
" Bayy... kunti, awas susuk lo lepas" kekeh Satria dengan santainya Ia berjalan menemui Emak tercintanya.
" Pergi lo bangsattt!! Ngeganggu mulu heran, sungutnya itu pengen gue tanem gedebong pisang biar tau rasa! Tumbuh tumbuh tuh pisang, lumayan buat di jual dapet duit!" jawab Restihara yang bersikeras berusaha membereskan semua jemuranya.
" Bagian terakhir nih, pelindung kedua anak manis dan satu donat gula " ucap Ara dengan pd nya ia memamerkan BH dan CD nya itu.
" Ara cepetan ngejemurnya, Ibu mau minta tolong beliin micin ke minimarket" ucap Laras dari arah dapur.
" Iyee Bukk" sahut Ara dengan tergesa-gesa Ara menjemur tanpa ia sadari salah satu bagian aset berharga nya lupa untuk dijepit, hingga pada akhirnya salah satu aset itu terbang terbawa angin menuju bagian halaman jemuran rumah Satria.
Di lain sisi
" Mau mintak tolong apa Makk?" tanya Satria dengan malasnya dan loyonya Ia menghampiri emak tercintanya.
" Tolong ambilin pakaian yang udah kering masukin dalem keranjang" ujar Salma kedua tanganya penuh dengan keranjang pakaian.
" Upah?" celetuk Satria dengan tampang wajah tiada dosa.
" Gue gibeng lo!" hardik Salma
" Yaelah, herey doang atuh makk"
( Yaelah bercanda dong Bu)
Dengan telaten Satria mulai memunguti satu persatu pakaian yang ada, hingga ia tak sengaja menemukan salah satu jenis pakaian yang menurutnya itu menggelikan.
Dan dengan santainya ia menungut serta menunjukkan pakaian itu kepada Salma.
" Makk... ini punya mak bukan?" tanya Satria dengan kedua tangannya memenggang kedua sisi pakaian.
Salma menoleh mengernyitkan keningnya
" Itu bukan punya Mamah A' "" Loh loh, terus ini punya siapa?" tanya Satria, tak lama ia menoleh kabawah ketika mendengar senandung nyanyian kecil dari arah jalan rumahnya.
" Aku ingin begini, aku ingin bagitu, ingin kaya Ya Allah Aamiinn" ucap Restihara dengan kedua tanganya seperti memanjatkan do'a dan salah satu dari tangannya menggenggam kantong belanjaan.
Kedua mata Restihara tanpa sengaja menoleh ke atas halaman jemuran rumah Satria, ia mengernyit pelan melihat pakaian dalam yang sedang di pegang oleh Satria, pakaian dalam itu seperti miliknya.
Restihara terdiam sejenak, Daebakk! Itu memang miliknya. Kenapa CD nya ada pada si kampret! Mungkinkan dia benar-benar sakit jiwa? Tidak dia memang bukan lagi sakit jiwa tapi sudah GILAA!
" Bangsattttt! Itu cangcut punya gue, ngebangsat kan lo! Gak mampu beli jadinya maling" jerit Restihara tangan kanannya bersiap melempar kantung belanjaan yang ia genggam.
" Kurang ajar lo lampir! Ohhh... jadi ini punya lo, lucu juga yah bunga-bunga ada sakunya di depan. Pasti buat nyimpen duit kan ngaku lo!" ledek Satria dengan wajah menjengkelkan.
Sialan kok Dia bisa tau kadang Gue nyimpen duit disitu. batin Restihara
" Cepet balikin bangsat, gue santet beneran lo!"
" Iyahhh dehh bacottt, gue turun nihh."
Dengan tergesa-gesa Satria berlari ke bawah menuju jalan rumahnya,dan kedua tanganya di gunakan untuk mengibarkan celana dalam Restihara.
Dan dengan cepat ia menemui teman musuhnya itu, jika di biarkan lebih lama lagi. Mak kunti itu pasti akan lebih mengamuk.
" Estih-estih, nih celana dalam lo." ucap Satria tanganya memberikan CD milik Restihara.
Dengan kasar Ara mengambil CD miliknya. " Bisa gak sih, bawanya jan kek ngibarin bendera gitu nyet!"
Dengan amarah menggebu-gebu Ara menghentak-hentakan kakinya menuju Perkarangan rumahnya kemudian membanting pintu.
" Buset tu babon kalau ngamuk gak tanggung-tanggung" gumam Satria menggaruk kepalanya yang tak gatal.
❇️💮❇️
-TBC-
Vote nya ya gaiss tong hilapp 🙂
Kesan chapter pertamanya dong dari kalian apaa? 😤
Typo bertebaran, tolong tandain yaa
(´ε` )♡ig ddevynrm
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Sebelah
Ficção Adolescente(Sebelum baca follow dulu lah cok) Ini bukanlah kisah anak Pak lurah, bukan juga kisah anak pendakwah, tapi inilah kisah anak Tetangga Sebelah yang tak pernah akur layaknya tom and Jerry. " Lo jangan baper Ra, lo baper gue yang repot" Restihara me...